Telset.id, Jakarta – Sebuah keputusan tak terduga yang kurang baik telah dilakukan oleh Nokia karena ingin memberhentikan atau PHK sebanyak 14.000 karyawan karena melambatnya perkembangan industri teknologi.
Pengumuman dari Nokia untuk melakukan PHK ini sebenarnya menyusun langkah sama yang diambil oleh berbagai perusahaan teknologi lainnya, seperti Twitter X, Amazon, Google, Microsoft, Meta, dan yang baru-baru ini Qualcomm.
Berdasarkan laporan Gizmochina, keputusan ini terbilang cukup besar karena Nokia ingin memangkas jumlah karyawannya menjadi sekitar 72.000 atau 77.000 pekerja agar bisa melakukan penghematan biaya di tengah perlambatannya perkembangan industri teknologi.
BACA JUGA:
- XL Gandeng Nokia untuk Terapkan ESG yang Ramah Lingkungan
- Klaim Peduli Lingkungan, Nokia akan Jual HP Daur Ulang
Sebagai informasi, dengan memangkas biaya gaji karyawan sebesar 10% hingga 15% akan membuat penghematan bagi Nokia sebanyak $421,4 juta pada tahun 2024 mendatang.
CEO Nokia Pekka Lundmark menjelaskan bahwa kenyataan pahit ini adalah keputusan yang sangat sulit diambil karena akan sangat berdampak kepada 14.000 karyawan Nokia yang terkena PHK.
Namun, keputusan ini juga diambil oleh perusahaan teknologi asal Finlandia ini karena target pendapatan yang tidak tercapai beserta kondisi pasar yang sangat sulit ditebak di saat ini.
Nokia relah mengalami penurunan penjualan di kuartal ketiga tahun ini sebesar 15% dan penurunan penjualan jaringan seluler sebesar 19%, yang menunjukkan pandangan yang lebih kritis terhadap pasar 5G.
Di sisi lain, pesaing Nokia, yakni Ericsson juga menghadapi hal yang sama, lingkungan yang semakin menanranh dan ketidakpastian ekonomi yang terus terjadi.
Selain itu, hal ini juga bukan sekadar masalah finansial, karena Nokia juga terjerat sengketa paten teknologi yang cukup rumit dengan Oppo, Vivo, dan OnePlus yang membebani sumber daya dan ketersediaan produk di pasaran.
BACA JUGA:
- Pengadilan Prancis Dukung Oppo dari Gugatan Paten Nokia
- Akibat Pelanggaran Paten Nokia, Vivo Dilarang Jualan di Jerman
Lebih lanjut, kita juga perlu melihat apakah PHK ini hanya sekadar restrukturisasi perusahaan atau masalah yang lebih besar di industri teknologi. Namun, banyaknya PHK di sektor teknologi menunjukan perlambatan yang semakin meluas.
