Telset.id – Bayangkan jika identitas Anda bisa dipalsukan hanya dengan foto KTP. Di era digital ini, kejahatan semacam itu bukan lagi sekadar imajinasi—tapi nyata. Kabar baiknya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) punya solusi revolusioner: eSIM berbasis biometrik.
Edwin Hidayat Abdullah, Dirjen Ekosistem Digital Kemkominfo, membeberkan fakta mengejutkan. “Dulu, pembuatan nomor SIM baru bisa dilakukan hanya dengan KTP orang lain. Sekarang, dengan eSIM biometrik, syaratnya jauh lebih ketat,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/7). Teknologi ini memaksa calon pengguna melalui proses face recognition yang langsung terhubung dengan database Dukcapil.
Akurasi Tinggi, Keamanan Ekstra
Sistem biometrik eSIM ini bukan sekadar pemindai wajah biasa. Edwin menyebut tingkat akurasinya mencapai level enam—atau 95,6% kemiripan antara hasil pemindaian dengan data asli di Dukcapil. Artinya, kemungkinan pemalsuan nyaris mustahil. “Anda harus memindai wajah langsung. Foto atau gambar tidak akan lolos verifikasi,” tegasnya.
Fitur ini menjadi tameng ampuh melawan praktik pembajakan identitas yang marak belakangan ini. Seperti kasus penipuan telepon palsu yang menggunakan nomor terdaftar atas nama orang lain. Dengan eSIM biometrik, pelaku kriminal tak lagi bisa bersembunyi di balik identitas fiktif.
Baca Juga:
Adopsi eSIM di Indonesia
Sejak diluncurkan Februari lalu, sudah 700.000 orang beralih ke eSIM biometrik. Angka ini diprediksi melonjak seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital. Beberapa operator seperti AXIS dan Smartfren bahkan menawarkan harga kompetitif untuk memacu migrasi.
Tak hanya soal keamanan, eSIM juga membawa efisiensi bagi industri telekomunikasi. Teknologi ini mendukung ekosistem Internet of Things (IoT) dan mengurangi biaya operasional. Di level global, proyeksi perangkat eSIM akan mencapai 3,4 miliar unit pada 2025. Indonesia pun tak ingin ketinggalan.
Lalu, bagaimana cara beralih ke eSIM? Beberapa operator seperti Google sudah menyediakan fitur transfer yang mudah. Tinggal pindai QR code, dan nomor Anda langsung aktif di perangkat baru.
Pertanyaannya sekarang: Sudah siap meninggalkan SIM fisik dan beralih ke eSIM biometrik? Dengan segala keunggulannya, mungkin inilah saatnya Anda memutuskan.