Dituduh Masalah Kesetaraan Gender, Ini Jawaban Google

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Google selama ini dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling memperhatikan masalah kesetaraan gender di internal perusahaan mereka. Namun secara mengejutkan, seorang karyawan Google membeberkan adanya budaya diskriminasi gender di internal perusahaan tersebut.

Google sebenarnya dikenal sebagai perusahaan yang mengedepankan keberagaman di struktural perusahaan. Hal ini dibukitkan dengan cukup banyaknya wanita yang memimpin beberapa divisi di perusahaan raksasa teknologi asal Amerika tersebut.

Namun citra Google yang mendukung keberagaman justru tercoreng oleh karyawannya sendiri. Adalah James Damore, seorang insinyur senior pengembangan perangkat lunak di Google yang menulis sebuah surat 10 halaman yang berisi keluhan dirinya terhadap sikap Google yang dirasa ‘mengabadikan stereotip gender’.

Mengutip dari laman The Verge, inti surat yang ditulis oleh Damore tersebut mengungkapkan bahwa perbedaan gender antara pria dan wanita adalah penyebab kesenjangan gender di Google, dan juga di industri teknologi secara umum.

Dia juga mengatakan bahwa upaya untuk memperbaiki kesenjangan tersebut menenggelamkan ‘keragaman ideologis’, dan menciptakan budaya yang mendiskriminasi orang dengan pandangan konservatif.

Sontak saja, surat yang ditulis ileh Damore tersebut menjadi viral di kalangan internal Google. Perang argumen soal masalah tersebut akhirnya tak bisa dihindari, dimana sebagian besar karyawan menolak isi surat yang ditulis Damore itu.

Danielle Brown, Wakil Presiden dari Divisi Keberagaman Google mengungkapkan kemarahannya, setelah beredarnya surat tersebut.

“Pandangan ini bukanlah keputusan yang saya atau perusahaan dukung, promosikan, atau kami galakkan,” tegas Danielle.

Akan tetapi, Brown mengatakan pihak Google memiliki toleransi mengenai sudut pandang setiap pegawai yang ada di perusahaannya.

“Bagian dari membangun lingkungan yang terbuka dan inklusif berarti menumbuhkan budaya di mana mereka yang memiliki pandangan alternatif, termasuk pandangan politik yang berbeda, merasa aman berbagi pendapat mereka,” jelasnya.

Akan tetapi, CEO Google, Sundar Pichai telah memberikan keputusannya. Dalam sebuah email internal berjudul ‘Our words matter’, dia menilai bahwa Damore telah melanggar kode etik perusahaan. Namun Pichai tidak secara tegas mengatakan apakah Damore telah dipecat dari perusahaan atau tidak.

Sebagai informasi, masalah gender dan keberagaman di perusahaan teknologi telaj lama menjadi perbincangan yang hingga saat ini masih belum menemukan titik terang. Banyak perusahaan teknologi yang mulai menggalakkan keberagaman di dalam perusahaan mereka. [NC/HBS]

SourceThe Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI