Dianggap Kurang Aman, Pemerintah AS Mau Larang DeepSeek AI

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – DeepSeek AI, chatbot berbasis kecerdasan buatan asal China, kini menghadapi potensi larangan di Amerika Serikat. Pemerintahan AS tengah mengkaji pembatasan penggunaan DeepSeek di perangkat pemerintah dengan alasan keamanan nasional, seperti yang sebelumnya terjadi pada TikTok.

Keputusan ini muncul setelah kekhawatiran terkait bagaimana DeepSeek mengelola data pengguna. Dengan server yang berlokasi di China, pemerintah AS menilai bahwa transparansi penyimpanan dan akses data belum dijelaskan secara memadai.

DeepSeek AI sendiri adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan yang berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir. Aplikasi ini menggunakan model AI canggih untuk memberikan respons otomatis terhadap pertanyaan pengguna, mirip dengan ChatGPT atau Google Gemini.

BACA JUGA:

Namun, perbedaan utama DeepSeek adalah asal usulnya sebagai produk China. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran akan keamanan siber, aplikasi ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah berbagai negara.

Menurut laporan The Wall Street Journal, pemerintah AS menyoroti bagaimana DeepSeek menangani data pengguna. Masalah utama yang dipertanyakan adalah sebagai berikut:

  1. Di mana data pengguna disimpan?
  2. Siapa yang memiliki akses terhadap data tersebut?
  3. Apakah ada potensi penggunaan data untuk kepentingan pemerintah China?

Sejauh ini, perusahaan pengembang DeepSeek belum memberikan penjelasan yang memuaskan kepada regulator AS mengenai pengelolaan dan keamanan datanya.

Sementara itu, Pemerintah AS mempertimbangkan beberapa langkah untuk membatasi DeepSeek AI, termasuk melarang penggunaan DeepSeek di perangkat pemerintah,  pegawai negeri dilarang menginstal aplikasi ini di ponsel, tablet, atau laptop kerja. Langkah ini serupa dengan larangan yang diterapkan pada TikTok di perangkat pemerintah AS.

Jika kebijakan ini diterapkan, pengguna di AS tidak akan dapat mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi Apple dan Google. Sedangkan, beberapa penyedia layanan cloud di AS saat ini menawarkan model AI DeepSeek kepada pelanggan. Lalu pembatasan ini pun bisa berdampak pada bisnis teknologi berbasis AI yang memanfaatkan model DeepSeek.

Tapi hal ini tidak terlalu mengejutkan mengingat beberapa negari selain Amerika telah melarang penggunaan DeepSeek, misalnya Italia yang telah menghapus DeepSeek di toko aplikasi Italia, Korea Selatan yang menangguhkan unduhan baru setelah kebijakan privasi perusahaan dipertanyakan, dan Australia, Kanada, dan Taiwang yang melarang perangkat pemerintah memakai aplikasi ini.

Namun, ada hal yang dapat ini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan AI asal AS seperti OpenAI, Google, dan Anthropic, jika DeepSeek sudah dibatasi di negeri paman sama.

BACA JUGA:

Meskipun, keputusan akhir masih belum dibuat, namun tren global menunjukkan bahwa regulasi terhadap AI semakin ketat. Bagaimana DeepSeek akan menyesuaikan diri dengan aturan baru ini masih menjadi tanda tanya.

Jika larangan ini benar-benar diterapkan, apakah pengguna AI di AS akan kehilangan akses terhadap teknologi inovatif, atau justru mendapatkan perlindungan lebih baik terhadap data mereka? Hanya waktu yang akan menjawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI