Telset.id, Jakarta – Negoisasi akuisisi antara Broadcom dengan Qualcomm akhrinya masuki tahap final. Broadcom dikabarkan berencana untuk melakukan penawaran baru dan terakhir senilai USD 121 miliar atau setara Rp 1.644,63 triliun untuk bisa mengakuisisi Qualcomm.
Penawaran tersebut berupa kenaikan nilai per saham yang ditawarkan Broadcom menjadi USD 82 atau sekitar Rp 1,1 juta yang sebelumnya hanya ditawar USD 70 atau Rp 971 ribuan per lembar sahamnya.
Tidak hanya itu saja, Broadcom pun juga menawarkan uang ganti rugi yang lebih tinggi dari biasanya kepada Qualcomm jika regulator menggagalkan proses akuisisi. Seperti diketahui, biaya penggagalan proses akuisisi berkisar antara 3 sampai 4 persen dari nilai kesepakatan.
[Baca juga: Tawaran Akuisisi Broadcom Ditolak Mentah-mentah Qualcomm]
Menanggapi tawaran terakhir dari Broadcom, dewan direksi Qualcomm hanya menyatakan bahwa mereka akan meninjau penawaran Broadcom tersebut. Namun menurut analis dari GBH Insights, Daniel Ives, tawaran menarik dari Broadcom membuat Qualcomm berada di posisi yang sulit.
“Qualcomm dan dewan direksinya sekarang memiliki keputusan yang sulit, karena ini adalah tawaran menarik menurut pendapat kami,” jelasnya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (06/02/2018).
Sekedar informasi, saham Qualcomm turun 4,3 persen menjadi USD 63,20 (Rp 859 ribuan). Itu terjadi karena adanya keraguan dari para investor akan prospek dari kesepakatan tersebut. Selain itu, perusahaan chipset ini pun kabarnya akan segera digantikan oleh Intel sebagai pemasok utama chipset modem bagi perangkat iPhone.
[Baca juga: Investor Qualcomm Setuju Diakuisisi Broadcom, Tapi…]
Jika tawaran Broadcom disetujui Qualcomm, maka keduanya telah menjadi bagian dari akuisisi perusahaan teknologi terbesar yang pernah ada hingga saat ini.
Sedangkan bagi Broadcomm, proses akuisisi ini akan membuat mereka mengambil alih pasar di sektor perangkat teknologi wireless, termasuk smartphone yang sebelumnya dipegang oleh Qualcomm yang mendistribusikan chipset mereka ke berbagai merk besar smartphone seperti Samsung, LG, dan lainnya. (FHP/HBS)