Telset.id – Teknologi militer terbaru dari Israel mampu meretas dan mengambil alih kendali drone musuh. Sistem bernama EnforceAir ini dikembangkan oleh perusahaan Israel, D-Fend Solutions, sebagai solusi anti-drone yang revolusioner.
Menurut Jeffrey Starr, Chief Marketing Officer D-Fend Solutions, sistem ini bekerja dengan mendeteksi keberadaan drone asing di wilayah udara yang dilindungi. “Kami mendeteksi drone, mengambil kendali, dan mendaratkannya,” ujar Starr seperti dilaporkan AP News.
Cara Kerja EnforceAir
EnforceAir menggunakan teknologi radio-frequency (RF) cyber takeover untuk mengidentifikasi dan menetralisir ancaman drone. Sistem ini dapat dipasang pada tripod, kendaraan, atau bahkan dibawa dalam ransel. Dalam mode otonom atau manual, EnforceAir mampu:
- Mendeteksi drone yang memasuki wilayah terlarang
- Melacak dan mengidentifikasi drone tersebut
- Mengambil alih kendali dan mendaratkannya di zona aman
Teknologi ini telah diuji di lapangan atletik kosong di Washington. Dalam demonstrasi tersebut, EnforceAir berhasil membajak drone yang dikendalikan oleh teknisi D-Fend saat memasuki area yang diawasi.
Baca Juga:
Varian Terbaru untuk Operasi Maritim
D-Fend Solutions juga meluncurkan EnforceAir2 Maritime, versi yang dirancang khusus untuk lingkungan laut. Sistem ini memiliki:
- Jangkauan deteksi hingga 4,5 km
- Antena ultra-wide-band untuk cakupan 360°
- Desain tahan cuaca ekstrem
Menurut perusahaan, teknologi ini tidak mengganggu sistem komunikasi dan navigasi yang ada, sehingga operasi dapat terus berjalan lancar sementara ancaman drone dinetralisir.
Seperti yang diungkapkan dalam artikel Mengenal Teknologi Enkripsi di Dunia Militer, penguasaan teknologi komunikasi menjadi kunci dalam peperangan modern.
Keunggulan utama EnforceAir adalah kemampuannya mendaratkan drone musuh secara utuh, memungkinkan pihak berwenang memeriksa perangkat tersebut untuk keperluan investigasi keamanan nasional atau mengembalikannya kepada pemilik jika itu hanya kesalahan pilot drone hobi.