Telset.id, Jakarta – Aplikasi absensi mahasiswa di Universitas Missouri dikecam. Penyebabnya, aplikasi absensi mahasiswa itu diduga mampu melacak keberadaan mahasiswa.
Dilaporkan Ubergizmo, Universitas Missouri dikecam karena melacak kehadiran siswa menggunakan aplikasi.
Aplikasi itu, yang sebelumnya hanya digunakan untuk atlet di sekolah, telah diperluas untuk mencakup semua mahasiswa. Dengan kata lain, semua mahasiswa wajib menginstal aplikasi di perangkat masing-masing untuk absensi.
{Baca juga: 5 Laptop Terbaik Rp 3 Jutaan – 4 Jutaan untuk Pelajar dan Mahasiswa}
Mengikuti laporan Kansas City Star, dikutip Telset.id, Kamis (30/01/2020), pihak universitas telah mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa keterlibatan mahasiswa dalam penggunaan aplikasi merupakan pilihan atau opsional.
“Universitas Missouri sedang melakukan uji coba aplikasi SpotterEDU dengan sekitar 20 program pada semester ini. Partisipasi dalam uji coba ditawarkan kepada kurang dari dua persen mahasiswa dan bersifat opsional,” kata pihak kampus.
Jika ternyata tidak ingin menggunakan aplikasi untuk keperluan absensi kehadiran di kampus, mahasiswa akan diminta untuk bertemu dengan dosen melalui metode alternatif, yakni mahasiswa harus menandatangani lembar kehadiran.
{Baca juga: Tips Lindungi Mata dengan Pasang Blue Light Filter di Android}
Universitas juga menunjukkan bahwa aplikasi tersebut menggunakan Bluetooth alih-alih GPS. Artinya, pihak universitas tidak dapat melacak keberadaan mahasiswa ketika perkuliahan selesai. Namun, kebijakan ini tetap diprotes oleh para mahasiswa.
Padahal, aplikasi itu terbilang bisa menjadi solusi dari sistem pemanggilan nama siswa satu per satu yang sampai sekarang menjadi sistem tradisional dari absensi siswa. Well, bagaimana menurut Anda? (SN/MF)