Telset.id, Jakarta – Huawei akan membuka toko fisik di luar China pada kuartal III-2019, yang berlokasi di Vienna, Austria. Toko Huawei tersebut merupakan upaya brand asal China itu untuk mengukuhkan keberadaannya di ranah Eropa.
Kehadiran toko Huawei tersebut itu sekaligus mewakili harapan perusahaan bahwa politisi dan konsumen di Eropa tidak terpengaruh oleh tekanan Amerika Serikat, yang menyebut perusahaan China adalah ancaman bagi keamanan nasional.
Dilansir Reuters, pemerintah Amerika Serikat menyebut bahwa produk jaringan Huawei dan peralatan pendukungnya memata-matai konsumen. Huawei dianggap membantu pemerintah serta partai komunis China.
{Baca juga: Nintendo Buka Cabang Pertama di Jepang, Kapan Resmi?}
Selama acara konferensi pers di Vienna untuk mengumumkan pembukaan toko, Vice President Corporate Communication Huawei, Joe Kelly, membantah bahwa perusahaan telah bekerja sama dengan pemerintah.
Huawei juga menyatakan, bahwa perusahaan akan secara tegas menolak jika dimintai bantuan untuk memata-matai. Namun, jawaban itu dinilai sejumlah pihak bukan jawaban yang jujur. Sebab, pemerintah China punya regulasi khusus.
{Baca juga: Bela Huawei, Begini Kata Pentolan Partai Komunis China}
Dikutip Telset.id, Jumat (22/2/2019), rencana Huawei untuk membuka toko fisik pertama di luar China dianggap tidak mengejutkan. Huawei merupakan penyedia produk jaringan 5G untuk tiga operator besar di sana.
Berbeda dengan Austria, pada Desember 2018 lalu, Deutsche Telekom dan SoftBank, induk perusahaan T-Mobile Amerika Serikat dan Sprint, menyetujui permintaan Presiden Donald Trump untuk berhenti menggunakan produk-produk Huawei. (SN/FHP)
