Tak Cuma Ponsel, Panel Surya Huawei Bakal Dicekal AS

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Perseteruan antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dengan perusahaan teknologi asal China, Huawei, terus berlanjut. Terbaru, sekitar 11 senator AS melayangkan surat permintaan pemblokiran produk Huawei selain ponsel, yakni panel surya kepada dua pejabat kabinet.

Dua pejabat kabinet yang dikirimi surat oleh 11 senator adalah Menteri Energi AS, Rick Perry, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen. Para senator meminta kepada dua menteri itu untuk memblokir penjualan produk panel surya karya Huawei di AS.

Mereka beralasan, penjualan produk Huawei bisa membahayakan infrastruktur energi di AS. Asal tahu saja, Huawei memproduksi inverter untuk panel surya guna mengubah tenaga matahari yang dikumpulkan oleh panel menjadi arus listrik pendingin ruangan alias AC.

Menurut laporan CNBC, seperti dikutip Telset.id pada Selasa (26/2/2019), para senator khawatir karena sistem fotovoltaik yang memasok tenaga surya rentan terhadap serangan siber. Inverter tersebut juga digunakan untuk menghubungkan panel surya ke jaringan listrik.

{Baca juga: Tak Terpengaruh Amerika, Huawei Buka Toko di Austria}

Juru bicara Kementerian Energi AS, Shaylyn Hynes, sepakat dengan pendapat 11 senator. Ia mengemukakan, ada ancaman asing terhadap jaringan listrik di AS, termasuk dari Huawei. Ia pun berujar bahwa pemerintah telah melakukan penilaian standarisasi secara berkala.

Sebelumnya, Anggota Biro Sentral Komite Politik sekaligus Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Komisi Sentral Partai Komunis China, Yang Jiechi, membela Huawei setelah disindir oleh Wakil Presiden AS, Mike Pence, pada Konferensi Keamanan Munich ke-55 di Jerman, beberapa waktu lalu.

Dikutip Telset.id dari Straitstimes, Pence menyebut Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional AS. Ia meminta kepada sekutu Washington untuk secepatnya melarang perusahaan mengembangkan infrastruktur nirkabel 5G selama pertemuan.

Sebagai tanggapan, Yang memuji Huawei karena bekerja sama sangat erat dengan negara-negara Eropa. Ia menegaskan, hukum China tidak mengharuskan perusahaan memasang backdoors atau mengumpulkan intelijen. “Semua harus bekerja bersama,” ucapnya.

{Baca juga: Bela Huawei, Begini Kata Pentolan Partai Komunis China}

Yang juga menegaskan kembali dukungan China terhadap multilateralisme. Ia mengatakan bahwa China selalu mempromosikan perdamaian dunia. Ia tak lupa mendesak AS untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh dua kepala negara. [SN/HBS]

Sumber: CNBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI