Telset.id, Jakarta – Setelah sempat mengunci akun resmi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, minggu lalu. Dan tanpa batas waktu. Kini Snapchat akhirnya memutuskan untuk menghapus secara permanen akun Trump.
Sebelum Snapchat, Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter telah lebih dulu mengambil tindakan tegas terkait sikap Trump. Twitter bahkan kemudian memutuskan untuk menghapus selamanya akun milik presiden AS ke-45 itu.
Seperti dikutip Telset dari TechCrunch, larangan secara permanen dari Snapchat dan beberapa platform media sosial jelas akan mempersulit bisnis masa depan dan ambisi politik Trump.
{Baca juga: Trump Wajibkan Media Sosial Tanggung Jawab Unggahan Pengguna?}
Sekadar informasi, minggu lalu terjadi kerusuhan di Capitol AS oleh massa pro-Trump. Sejak saat itu, sejumlah perusahaan pun telah memutuskan hubungan dengan merek Trump. Platform media sosial tak kalah mengambil sikap.
Snapchat, Twitter, dan kawan-kawan berupaya untuk meminimalisasikan kehadiran Trump di platform. Fakta tersebut ironis mengingat Trump sedang menikmati hari-hari terakhirnya sebagai presiden.
Snap mengaku membuat keputusan tegas lantaran ada percobaan pelanggaran pedoman komunitas perusahaan secara berulang kali oleh akun Trump. Snap tak ingin menjadi corong provokasi sang presiden.
“Minggu lalu, kami mengumumkan penangguhan akun Snapchat Presiden Trump tanpa batas. Demi kepentingan keamanan publik, kami memutuskan untuk secara permanen menghapus akunnya,” kata Snap.
Snap mencoba untuk menahan upaya penyebaran informasi salah, perkataan yang mendorong kebencian, dan penghasutan kekerasan yang secara intensif dilakukan oleh akun Snapchat milik Donald Trump.
Akun Donald Trump Dihapus, Twitter Kehilangan Pengikut
Hanya beberapa jam setelah akun Twitter Donald Trump diblokir permanen, para pendukung fanatik sang presiden memutuskan untuk beramai-ramai meninggalkan platform media sosial itu.
Alhasil, “Selamat tinggal Twitter” pun menjadi tren di linimasa selama berjam-jam pada Sabtu (9/1/2021) waktu setempat karena ulah para pendukung Donald Trump. Mereka tidak terima Trump “dihukum” permanen oleh media sosial tersebut.
{Baca juga: Saham Twitter Anjlok Gara-gara Penangguhan Akun Trump}
Meskipun tidak tahu persis berapa banyak pengguna Twitter yang keluar dan pindah ke media sosial lain, dikutip Telset dari New York Post, telah terjadi eksodus untuk platform alternatif sejak Trump dilarang.
Gab, media sosial alternatif untuk kebebasan berbicara, mengaku mendapatkan 10.000 pengguna baru setiap jam pada Sabtu lalu. Beberapa saat setelah Trump dilarang Twitter, Parler bahkan sempat mengalami crash. [SN/IF]