Survei: Pengguna ‘Medsos’ Belum Merasa Kecanduan

Telset.id, JAKARTA – Ternyata media sosial (medsos) belum banyak menyebabkan kecanduan dikalangan penggunanya. Setidaknya ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan PEW baru-baru ini, yang menyatakan mayoritas pengguna medsos di Amerika Serikat (AS), mencapai 59 persen dari responden, tidak kecanduan.

Para responden menganggap tidak akan sulit melepaskan Facebook, Instagram, Snapchat dan semua platform medsos lainnya. Sedangkan menurut versi berita lainnya, 59 persen pengguna medsos mengatakan mereka memiliki sebuah sistem.

[Baca juga: Waspada! Ini Ciri Anda Ketagihan Media Sosial]

 Hanya 14 persen dari survei PEW, seperti dilansir cnet.com, yang mengaku akan sangat sulit melepaskan penggunaan medsos. Sedangkan 40 persen responden mengakui bahwa medsos akan menjadi masalah bagi mereka.

Survei terakhir yang dilakukan pada 2014 silam menyatakan bahwa hanya 28 persen responden yang mengatakan menyerah akan menjadi masalah.

Fakta lain juga mengungkapkan bahwa 74 persen pengguna Facebook di AS mengklik platform itu setiap hari. Sementara mayoritas pengguna snapchat dan Instagram, masing-masing 63 dan 60 persen, mengaku setiap hari juga membuka platform tersebut.

Kekhawatiran tentang efek medsos, termasuk berkurangnya perasaan bahagia dan kecemburuan, semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Dari sejumlah aplikasi medsos yang diteliti, ternyata Instagram terbukti sangat merusak.

Sementara itu, survei lain yang dilakukan perusahaan asuransi kesehatan DAK di Jerman mengungkapkan bahwa 100.000 remaja di negara maju tersebut menjadi kecanduan medsos.

Media sosial telah menjadi layanan yang paling sering dipakai oleh pengguna internet. Bahkan saking seringnya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat merusak mental, terutama pengguna remaja.

Salah satu contoh negatif ketagihan media sosial akan membuat remaja menjadi cenderung melakukan kegiatan bully di internet. Bahkan menurut sebuah survei, Instagram menjadi salah satu media sosial yang paling banyak dipakai sebagai cyber bulliying.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI