Stop Lihat Ponsel Tiap 5 Detik, Ini Caranya!

QZJAKARTA – Salah satu perusahaan modal ventura Kleiner Perkins Caufield & Byers baru-baru ini melakukan penelitian, mengatakan bahwa rata-rata anak di bawah umur kini melihat layar selama 2 jam per hari. Remaja usia 8 -18 tahun melihat layar rata-rata selama 7,5 jam. Sementara orang dewasa menghabiskan 8,5 jam per hari untuk melihat layar.

Apa artinya ini? Artinya, kita semua punya masalah yang sama, terbenam dalam layar.

Seperti dilansir dari Quartz, Senin (23/02/2015), berdasarkan perhitungan perusahaan ventura ini, rata-rata orang dewasa melihat ponselnya sebanyak 150 kali per hari. Selain itu, polling internasional yang diadakan oleh Time Magazine juga memperlihatkan bahwa setiap satu dari empat orang memeriksa ponselnya tiap 30 menit, sementara satu dari lima orang memeriksa ponselnya tiap 10 menit.

Distraksi ponsel ini tentu saja memiliki dampak tersendiri. Laporan WYNC, stasiun radio publik terbesar di Amerika Serikat, menemukan fakta menurunnya kreativitas dikarenakan area pemikiran sudah diambil alih oleh kegiatan scrolling dan menjelajah di layar smartphone. Bahkan, beberapa layanan di smartphone yang digunakan menjadi bahan aditif lain dibanding alkohol dan rokok.

Beberapa layanan di smartphone bahkan memperburuk keadaan kita, selagi kita menggunakannya. Misal saja, sorot layar yang berkedip di malam hari dapat merusak tidur panjang di malam hari yang seharusnya digunakan untuk istirahat.

Nah, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kegiatan melihat ponsel tiap lima detik ini. Triknya ada di sejumlah pengalaman psikologis. Misalnya, dengan menempatkan ponsel di tas dibanding di saku baju, atau meletakannya di luar ruang tidur. Tujuannya adalah, untuk mereduksi keinginan melihat layar di malam hari.

Cara lain, yang juga merupakan cara yang pintar, adalah dengan menggunakan teknologi aplikasi kompilasi untuk mengkompilasi apa saja yang masuk atau update terbaru yang tersedia di ponsel. Bisa dengan menggunakan aplikasi ‘Unroll.me’ untuk mengkompilasi email yang masuk. Ada ‘Dropbox Carousel’,  yang secara otomatis melakukan back up foto dan memindahkannya dari ponsel Anda untuk menghemat ruangan di ponsel. Ada juga ‘TripIt’, yang melakukan sinkronisasi kalender dengan jadwal penerbangan Anda, sehingga pengguna ponsel tidak perlu masuk ke aplikasi jadwal secara manual.

Atau, bisa juga dengan menggunakan teknologi IFTTT atau saudaranya LIFTTT, dengan menciptakan pemicu tertentu seperti  lokasi GPS di tempat kerja Anda. Dengan cara itu, pengguna ponsel dapat menciptakan resep khusus yang bisa melakukan aksi secara otomatis, misalnya mengirimkan pesan ke kolega, tanpa mengambil ponsel di saku.

Bagi pengguna Android, bisa menggunakan aplikasi seperti ‘Trigger’ yang bisa menjalankan berbagai macam tugas dari berbagai macam pemicu. Triggers bahkan menggunakan ekstensi MFC, sehingga penggunanya bisa menggunakan koneksi radio untuk mengirimkan pesan sederhana. [AI/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI