Telset.id, Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan pesat teknologi, sejumlah negara mulai memperkenalkan sistem pengenalan wajah di bandara. Tapi nyatanya sistem pengenalan wajah di bandara bisa tertipu topeng.
Sistem pengenalan wajah digunakan untuk tujuan keamanan. Tersangka atau penjahat yang buron dapat terlihat menggunakan sistem itu. Tapi, benarkan kegunaannya efektif di kehidupan nyata?
{Baca juga: Stasiun Kereta Beijing Pakai Pemindai Wajah dan Tangan}
Menurut sebuah laporan dari Fortune, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Selasa (17/12/2019), beberapa sistem pengenalan wajah di bandara bisa tertipu topeng saat orang melewatinya dengan mengenakan topeng.
Hal tersebut diuji oleh perusahaan AI Kneron. Mereka mengunjungi berbagai terminal bandara dan menipu sistem pengenalan wajah agar dapat leluasa mengakses ke lokasi maupun fasilitas tertentu.
CEO Kneron, Albert Liu, mengatakan, temuan itu menunjukkan ancaman terhadap privasi pengguna dengan pengakuan wajah di bawah rata-rata yang menyamar sebagai Artificial Intelligence (AI).
Memang sudah ada teknologi yang bisa memperbaiki masalah itu. Akan tetapi, mayoritas perusahaan belum memutakhirkannya. Mereka pun memilih untuk mengambil jalan pintas.
“Banyak perusahaan memilih untuk mengorbankan faktor keamanan. Dan yang paling menarik, seharusnya sistem pengenalan wajah di bandar udara tidak semudah itu untuk ditipu,” terangnya.
{Baca juga: Absen Siswa Sekolah di Malaysia Pakai Teknologi Pengenalan Wajah}
Apple sudah menampilkan teknologi pengenal wajah di iPhone yang tidak dapat dikecoh oleh topeng. Artinya, kalau teknologi tersebut ada di smartphone, kenapa tidak dipakai di bandara? [SN/HBS]
Sumber: Ubergizmo