Telset.id, Jakarta – Honda Motor Co mengumumkan keputusan penangguhan beberapa produksi mobil dan sepeda motor secara global gara-gara menjadi korban serangan siber.
Menurut laporan Reuters, serangan yang diduga memengaruhi produksi Honda secara global pada Senin (8/6/2020) waktu setempat itu telah memaksa beberapa pabrik menghentikan operasi.
Seperti dikutip Telset.id, Selasa (9/6/2020), Honda mencurigai ransomware menghantam server internal perusahaan. Karenanya, Honda memilih untuk menghentikan proses produksi produk.
Produksi dilanjutkan di sebagian besar pabrik pada Selasa waktu setempat. Namun, pabrik utama Honda di Ohio, Turki, India, dan Brasil tetap ditangguhkan karena ransomware merusak sistem.
Serangan ransomware memang tidak hanya menyasar perusahaan berbasis layanan keuangan. Seiring perkembangan teknologi, para peretas mulai berganti menyasar perusahaan otomotif.
{Baca juga: Honda Pamer Mobil Listrik, Begini Wujudnya}
Pada akhir 2019, FBI melalui sebuah memo mengungkapkan bahwa industri otomotif telah menjadi sasaran peretas. Dampak dari serangan mengakibatkan infeksi ransomware dan pelanggaran data.
Arahnya kepada pencurian informasi ke jaringan perusahaan. Serangan dilancarkan ke program komputer dengan menebak nama pengguna dan kata sandi sampai menemukan kombinasi tepat.
Peretas juga telah menggunakan serangan phishing. Mereka mengirim email kepada karyawan perusahaan otomotif dan berupaya memperdaya untuk mengunduh perangkat lunak berbahaya.
Beberapa serangan berhasil mendapatkan akses ke akun email karyawan di berbagai perusahaan otomotif. Peretas pun mencuri informasi sensitif, termasuk data untuk aktivitas transfer ilegal.
Para peretas memang tak pernah berhenti mengarahkan moncong senjatanya untuk membobol korbannya di hampir semua negara, termasuk di Indonesia. Bahkan, Indonesia termasuk salah satu negara yang banyak jadi sasaran para “dedemit” dunia maya.
Menurut laporan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak Januari hingga April 2020, Indonesia terkena 88.414.296 atau 88,4 juta serangan siber.
Dilansir Telset.id dari laman resmi BSSN pada Kamis (23/04/2020), Pusat Operasi keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan siber telah terjadi sejak 1 Januari hingga 12 April 2020.
{Baca juga: Duh, Indonesia ‘Dibombardir’ 88,4 Juta Serangan Siber Sejak Januari}
Pada januari dan Februari terjadi 25.224.811 dan 29.188.645 serangan yang terekam BSSN. Kemudian di bulan Maret terjadi 26.423.989 serangan dan pada April tepatnya 12 April, terjadi 7.576.851 serangan ke Indonesia.
Menurut BSSN, puncak jumlah serangan terjadi pada tanggal 12 Maret 2020 yang mencapai 3.344.470 serangan. So, Anda harus tetap waspada ya sob. [SN/HBS]
https://www.reuters.com/article/us-honda-cyber/honda-hit-by-cyber-attack-some-production-disrupted-idUSKBN23G1CI