Serangan Ransomware di Rumah Sakit Bisa Bunuh Pasien

Telset.id, Jakarta  – Kabar mengejutkan menyebut bahwa serangan Ransomware di rumah sakit bisa membunuh pasien. Di Jerman, seorang pasien kabarnya meregang nyawa gara-gara terkena ransomware.

Serangan ransomware bukanlah hal baru. Namun, secara umum, ransomware bukanlah serangan yang mengancam jiwa manusia. Serangan ransomware bertujuan untuk mengenkripsi data di komputer.

{Baca juga: Awas! Ransomware EvilQuest dari Rusia Intai Perangkat Mac}

Setelah ransomware bekerja sesuai tujuan, pelaku biasanya akan meminta tebusan kepada korban. Pelaku akan memberikan kunci dekripsi kepada korban setelah tebusan dibayar sesuai jumlah yang diinginkan.

Di Jerman, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Senin (21/9/2020), seorang pasien di rumah sakit meninggal dunia gara-gara terkena ransomware. Mungkin kasus seperti itu merupakan yang kali pertama.

Berdasarkan laporan tersebut, Rumah Sakit Universitas Düsseldorf terkena serangan ransomware pada 9 September 2020. Ransomware mengacak data rumah sakit dan membuatnya tidak dapat diakses.

Pasien yang berada di rumah sakit dijadwalkan untuk menjalani perawatan penyelamatan nyawa. Namun, gara-gara serangan ransomware, pasien dikirim ke rumah sakit lain di Wuppertal berjarak sekitar 30 km.

Tidak jelas bagaimana pasien bisa meninggal dunia. Informasi menyebut, para penyelidik sekarang menyelidiki insiden tersebut untuk menentukan apakah ada hubungan antara peretasan dan kematian pasien.

{Baca juga: Cara Pintar ala Kaspersky untuk Mencegah Ransomware Berbahaya}

Laporan itu menyatakan bahwa  para peretas tidak bermaksud menargetkan rumah sakit itu, tetapi  mengincar tempat lain. Para peretas dilaporkan telah memberikan kunci dekripsi kepada rumah sakit secara gratis.

Sebelumnya, Ransomware baru nan berbahaya bernama EvilQuest kabarnya menyebar di Mac lewat software bajakan. Ransomware tersebut ditemukan ketika beberapa pengguna mengunduh aplikasi Little Snitch bajakan dari forum Rusia.

Selama ini, tak sedikit pengguna yang memilih memakai aplikasi bajakan. Padahal, perangkat lunak bajakan membawa banyak risiko. Selain ilegal, sumber tempat unduhan juga tidak dapat dipercaya.

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Kamis (02/07/2020), beberapa pengguna menemukan ransomware EvilQuest menargetkan komputer Mac yang juga disebarkan via aplikasi bajakan. [SN/HBS]

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI