Telset.id, Jakarta – Bitcoin menjadi salah satu mata uang digital yang paling diburu di seluruh dunia. Maka tak heran jika banyak orang melakukan berbagai cara untuk menambang Bitcoin, termasuk para peretas yang tak mau kalah menambang Bitcoin dengan cara menyebar malware.
Aksi para peretas menambang Bitcoin dengan menyusupkan malware melalui plugin di peramban, menyebarkannya melalui Facebook Messenger, dan lainnya. Yang terbaru, para peretas dikabarkan menyusup ke iklan di YouTube untuk menyebarkan malware tersebut.
[Baca juga: Disusupi Malware, Messenger Bisa Jadi Alat Tambang Bitcoin]
Mengutip dari laman Ubergizmo, hal ini pertama kali ditemukan oleh para peneliti keamanan di Trend Micro. Mereka baru saja menemukan adanya skrip berisi malware tersebut pada awal minggu lalu.
Dalam sebuah pernyataan, para peneliti Trend Micro mengatakan bahwa ada peningkatan tiga kali lipat dalam penambangan cryptocurrency secara mendadak. Setelah ditelusuri, mereka melihat ada sebuah skrip, dimana sumber dari skrip tersebut adalah sebuah iklan di YouTube
Trend Micro menyebutkan bahwa para peretas memanfaatkan iklan DoubleClick Google untuk menampilkan iklan yang telah disusupi malware penambang Bitcoin. Korbannya pun tersebar di seluruh dunia, Mulai dari Perancis, Jepang, Itali, Spanyol, dan lainnya dikabarkan telah terkena serangan ini.
Para peneliti pun percaya bahwa negara tersebut ditargetkan dikarenakan para pemirsa YouTube sering kali dengan sabar menonton iklan di video yang mereka tonton. Maka tak heran, para peretas mengincar negara tersebut.
[Baca juga: Software Bajakan Bisa Dimanfaatkan Hacker Menambang Bitcoin]
Di sisi lain, perwakilan Google mengatakan kasus ini adalah bentuk penyalahgunaan baru yang melanggar kebijakan perusahaan. Mereka pun berjanji untuk secara aktif untuk memantau hal tersebut.
“Dalam kasus ini, iklan diblokir dalam waktu kurang dari dua jam dan pelaku segera dihapus dari platform kami,” ujar pihak Google.
Sayangnya, pihak Google tak menjelaskan sejak kapan mereka telah melakukan hal tersebut dan sudah berapa iklan yang berhasil mereka hapus. Pasalnya, malware ini sudah ada di platform YouTube selama satu minggu penuh. [NC/HBS]