Teknologi eSIM Diprediksi Kian Populer di Tahun 2027

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Teknologi eSIM dinilai punya prospek yang bagus di masa depan. Menurut perusahaan penyedia platform telekomunikasi asal Malaysia, Forest Interactive, teknologi eSIM diprediksi akan tumbuh 18,5% di tahun 2027 mendatang.

Disampaikan oleh Head of Product Forest Interactive, Yoseph Wijaya, teknologi eSIM diyakini bakal mendorong koneksi Internet of Things (IoT). Sekadar informasi, menurut GSMA Intelligence, Asia Pasifik menyumbang 35% dari pendapatan IoT pada tahun 2020.

Masih dalam laporan yang sama, pasar eSIM di Asia Pasifik juga diperkirakan akan tumbuh dengan compound annual growth rate atau tingkat pertumbuhan tahunan gabungan tertinggi di atas 18,5% dari tahun 2020 hingga 2027.

{Baca juga: Cara Aktifkan eSIM Smartfren di Smartphone Android}

“Prospek eSIM juga diperkirakan makin positif karena adanya stimulus dari pemerintah untuk membantu upaya transformasi digital,” ujar Yoseph melalui keterangan resmi yang diterima Telset pada Jumat (26/2/2021).

“Teknologi ini akan segera ada di mana-mana dengan 2 miliar perangkat yang diperkirakan akan terhubung melalui eSIM pada tahun 2025,” sambungnya.

Teknologi eSIM

Yoseph pun melihat adanya tren peningkatan permintaan konektivitas berbasis teknologi eSIM. Nantinya, vendor dan produsen akan lebih fokus memproduksi perangkat dan meningkatkan kemampuan sistem daripada sekadar konektivitas seluler.

“Vendor, dapat memanfaatkan ruang yang biasanya digunakan buat meletakkan kartu SIM konvensional untuk menambah fitur sehingga fungsi ponsel makin maksimal. Sedangkan produsen fokus berinovasi membuat aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi,” katanya.

Teknologi eSIM Jadi Standar Baru 

Teknologi eSIM
Foto: Medium

Lebih lanjut, Forest Interactive menyatakan bahwa sampai saat ini baru ada 10 negara saja yang menawarkan dukungan terhadap teknologi eSIM. Sementara untuk ponsel pintar selain iPhone, hanya segelintir merek ponsel berbasis Android saja yang mengimplementasikannya.

“Pemicunya bisa jadi karena perilaku atau kebiasaan dan masih terbatasnya perangkat dengan teknologi eSIM. Jikapun ada, tergolong kategori high end,” tutur Yoseph.

Meski begitu, banyak analis dan pelaku industri percaya eSIM akan menjadi standar baru kartu SIM di masa depan. Bahkan, mendorong lahirnya ekosistem baru di industri seluler.

{Baca juga: Smartfren Hadirkan eSIM Khusus untuk Smartphone Android}

Pemicunya karena pemakaiannya mudah dan ramah lingkungan karena berkontribusi mengurangi sampah elektronik, dan sangat cocok digunakan untuk perangkat wearable seperti smartwatchsmart glass, dan perangkat IoT.

eSIM di Indonesia

Teknologi eSIM

Dalam laporannya, Forest Interactive juga menilai bahwa pertumbuhan pengguna eSIM di Indonesia cenderung lambat. Hingga saat ini, dari sekian banyak provider, baru Smartfren yang pada tahun 2019 menyediakan layanan eSIM untuk menjawab kebutuhan pengguna iPhone yang tidak memiliki fitur dual SIM.

{Baca juga: Jangan Sampai Bingung, Ini Perbedaan Virtual SIM dan eSIM}

Hal ini cukup disayangkan karena eSIM diprediksi akan terus bertumbuh serta mampu meningkatkan jumlah pelanggan.

“eSIM akan menjadi alat yang menghubungkan lebih banyak perangkat dari berbagai industri, membuka pasar baru, dan berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan secara signifikan,” tutup Yoseph. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI