Ahli Astrofisika Temukan Teknologi Alien di Tata Surya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ahli astrofisika Harvard, Avi Loeb, menemukan bukti bagus tentang teknologi alien di tata surya, namanya “sampah alien”. Namun, beberapa ilmuwan tidak menganggap serius gagasannya.

Dalam buku barunya “Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth” (Houghton Mifflin Harcourt), yang akan diterbitkan 26 Januari 2021, Loeb menjelaskan tentang penelitiannya ke posisi radikal.

Menurut Space.com, seperti dikutip Telset, Rabu (13/1/2021), penelitian yang ia maksud adalah tentang objek antarbintang aneh yang dijuluki Oumuamua.

Benda berbentuk cerutu atau cakram yang melesat melalui tata surya kita pada 2017 lalu. Ketika Oumuamua menerobos lingkungan matahari pada 2017, para ilmuwan tidak melihatnya secara baik.

Ia bergerak begitu cepat. Namun demikian, laporan menyebut, pengamat mencatat beberapa anomali.

Loeb menerbitkan makalah pada 2018 dengan alasan data menunjukkan objek yang tidak mungkin ada di alam. Objek berupa cakram lebar dan sangat tipis didorong oleh sinar matahari dan bergerak 26 km per detik.

{Baca juga: Ngeri! 10 Fakta Pencarian Alien yang Jarang Diungkap ke Publik}

Ia bergerak melalui ruang antarbintang relatif terhadap matahari. Tata surya, menurut Loeb, mungkin dikunjungi oleh teknologi canggih milik alien atau peradaban angkasa nan cerdas.

Loeb konsisten mempertahankan gagasan tersebut, bahkan ketika komunitas ilmiah menetapkan pandangan bahwa objek itu mungkin alami. Loeb mengemukakan kasusnya untuk interpretasi alien atas objek Oumuamua.

Ia bahkan menanggapi sebagian besar komunitas ilmiah yang condong ke penjelasan yang lebih duniawi dan alami. Menurutnya, anomali terbesar Oumuamua untuk kasus teknologi alien adalah bentuk dan caranya bergerak.

Objek Alien Oumuamua adalah “Kelinci Debu”

Asteroid Antarbintang Oumuamua
Oumuamua

Sebelumnya, objek yang diduga salah satu teknologi alien bernama Oumuamua menimbulkan beragam spekulasi dari para ahli astronom. Terbaru, objek tersebut dinilai sebagai kelinci debu kosmik yang umum.

Penelitian yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters itu berteori bahwa Oumuamua yang berbentuk cerutu sepanjang 900 kaki itu terdiri atas pecahan debu dari komet antarbintang yang punya bongkahan batu.

{Baca juga: Bukan Alien, Objek Antarbintang Oumuamua adalah “Kelinci Debu”}

Gagasan tentang “kelinci debu” yang diciptakan dari batu dan debu komet lain mirip dengan teori lain yang dikemukakan pada April 2020 ketika sekelompok peneliti menyebut Oumuamua sebagai pengintai.

Tidak lagi dapat diamati oleh teleskop pada Januari 2018, banyak yang berspekulasi tentang apa yang disebut sebagai Ouamumua saat melintasi Tata Surya dengan kecepatan hingga 57.000 mil per jam. (SN/MF)

SourceSpace.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI