Telset.id, Jakarta – Satelit milik Roscosmos, badan antariksa Rusia resmi meninggalkan ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional, menyusul konflik antara Rusia dan Ukraina. Hengkangnya satelit Rusia diumumkan oleh salah satu media pemerintah, RIA Novosti.
Pada video yang diunggah ulang oleh akun Twitter @NASAWatch, astronaut Rusia mengucapkan salam perpisahan kepada rekannya asal Amerika Serikat, Mark Vande Hei sesaat sebelum satelit Roscosmos memisahkan diri dari ISS.
Keluarnya satelit Rusia dari stasiun ISS disebabkan karena Roscosmos menolak bekerja sama dengan semua badan antariksa besar dari berbagai negara, termasuk National Aeronautics and Space Administration (NASA), European Space Agency (ESA), Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan Deutsches Zentrum für Luft-und Raumfahrt (DLR).
Baca juga: Netflix Hengkang dari Rusia
Pemblokiran ini dilakukan sebagai pembalasan atas sanksi yang dikenakan pada Rusia karena melakukan perang dan menginvasi Ukraina.
“RIA Novosti memposting video di Telegram yang dibuat olehRoscosmos di mana para kosmonot mengucapkan selamat tinggal kepada Mark Vande Hei pada #ISS,” cuit @NASAWatch pada Minggu (6/3/2022).
“Kemudian mereka berangkat, dan pesawat Rusia terlepas dari ISS lainnya. @Rogozin jelas mengancam program ISS. #NASA #Ukraine,” tambahnya.
Russian gov't-controlled RIA Novosti @rianru posted a video on Telegram made by @Roscosmos where cosmonauts say goodbye to Mark Vande Hei on #ISS, depart, and then the Russian segment detaches from the rest of ISS. @Rogozin is clearly threatening the ISS program. #NASA #Ukraine pic.twitter.com/fj2coK1xR1
— NASA Watch (@NASAWatch) March 5, 2022
Rusia Salahkan Amerika Serikat Dkk
Rusia sendiri enggan disalahkan atas keluarnya satelit mereka dari ISS. Justru negara berjuluk Negeri Beruang Merah itu menyalahkan negara-negara barat, seperti Amerika Serikat.
Dalam sebuah wawancara di televisi Rusia pada Jumat (4/3/2022), Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman sebagai biang keladi atas runtuhnya kerja sama Roscosmos dengan ISS dan beberapa badan antariksa negara lain.
“Kesalahan atas runtuhnya kerja sama di ruang angkasa terletak di pundak Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman” tuding Rogozin.
Baca juga: 40 Satelit SpaceX Jatuh ke Bumi
Menurut Rogozin keempat negara itu telah menghancurkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara Rusia dengan ISS serta badan antariksa dari negara lain.
“Negara-negara ini menghancurkan apa yang diciptakan oleh umat manusia dengan susah payah, apa yang diciptakan oleh darah dan keringat orang-orang yang menguasai ruang”, sambung Rogozin.
Дмитрий Рогозин: «Вина за развал сотрудничества в области космоса лежит на плечах США, Великобритании, Франции и Германии»
Эти страны уничтожили то, что создавалось человечеством с таким трудом, что создавалось кровью и потом тех людей, которые осваивали космос. pic.twitter.com/cV8TijLw8q
— РОСКОСМОС (@roscosmos) March 4, 2022
Belum diketahui sampai kapan pemblokiran kerja sama itu berlangsung, mengingat perang antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung hingga saat ini. (NM/MF)