Telset.id, Jakarta – Jenderal Sir Nick Carter dari militer Inggris meyakini bahwa robot akan menjadi tentara di masa depan. Ia percaya pada tahun 2030 mendatang militer Inggris akan dibantu oleh robot tentara.
Robot di masa depan akan lebih disukai daripada manusia untuk tugas-tugas tertentu. Mengapa demikian? Karena robot tidak perlu istirahat, makan, dan sebagainya seperti yang dibutuhkan manusia.
Robot tidak pernah merasa lelah dalam pengertian konvensional. Robot tidak pernah mengeluh sakit. Robot selalu melakukan apa yang diperintahkan. Itulah kenapa robot sempurna untuk manufaktur.
Menurut laporan Guardian, seperti dikutip Telset pada Selasa (10/11/2020), Jenderal Sir Nick Carter percaya bahwa pada 2030-an, sekitar seperempat tentara Inggris akan diperkuat oleh robot. Ia yakin robot bermanfaat untuk membantu garis depan selama konflik.
{Baca juga: Mirip Terminator! Militer AS Bakal Punya Tentara Cyborg}
Prediksi Jenderal Carter seharusnya tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, kita sudah melihat lebih banyak robot digunakan di sektor kemiliteran, baik untuk menghilangkan bom, pengintaian, dan sebagainya.
Faktanya, memiliki tentara robot lebih masuk akal karena akan meminimalisasi korban nyawa manusia di tengah konflik. Jenderal Carter pun optimistis Inggris bakal menciptakan robot tentara perang.
Meski demikian, ada beberapa pihak yang khawatir tentang penggunaan robot dan AI di bidang militer. Lagipula, banyak film yang menggambarkan robot mengambil alih dunia dan memperbudak manusia.
Angkatan Darat AS Dibantu Gamers Bikin Robot Tentara
Untuk mengembangkan robot militer, Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) pun mempelajari otak para gamers ketika bermain game. Mereka mempelajari gelombang otak dan gerakan mata gamers untuk membuat artificial intelligence (AI) di robot militer.
US Defense Advanced Research Projects atau yang dikenal sebagai DARPA, memberikan penghargaan kepada tim Artificial Intelligence Institute dari University of Buffalo berupa dana sebesar USD 316 ribu atau setara Rp 4,3 miliar untuk kebutuhan penelitian.
{Baca juga: Angkatan Darat AS Manfaatkan Gamers untuk Bikin Robot Militer}
Para peneliti di tim tersebut menilai bahwa manusia memiliki banyak potensi untuk meningkatkan sistem pembelajaran berbasis AI. Merekapun akhirnya melakukan studi terhadap 25 gamers yang kerap bermain game dengan genre strategi.
Beberapa game seperti StarCraft, Stellaris, dan Company of Heroes menjadi game yang masuk ke dalam penelitian.
Nantinya, hasil pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan hingga 250 robot tentara angkatan udara dan darat guna bekerja dalam situasi yang sangat kompleks. Sebagai misal kasus kehilangan penglihatan secara tiba-tiba. (SN/MF)