Telset.id, Jakarta – Plasma Tornado atau pusaran plasma raksasa berputar-putar berhasil terekam kamera video. Ia ditembakkan dari matahari ke jarak jauh.
Rekaman mengejutkan menunjukkan Plasma Tornado seperti angin puting beliung ditembakkan sejauh 12.000 mil dan ditangkap oleh astronom Apollo, Lasky.
Menurut SpaceWeather.com, seperti Telset kutip dari New York Post, Lasky menangkap “angin puting beliung” itu pada 21 Juni 2022 lalu.
BACA JUGA:
- Sistem Kamera Buatan Peneliti Bisa Deteksi Getaran Suara
- Peneliti Kembangkan Belalang Cyborg yang Mampu Deteksi Kanker
Ejeksi itu merupakan bagian dari “sistem badai matahari” dan cukup besar untuk “menelan Bumi”. Beruntung, kata astronom, letusan itu tidak menghadap ke Bumi.
“Faktanya, sebagian besar ejeksi plasma jatuh kembali ke permukaan matahari. Lalu, sisa material matahari terlempar ke luar angkasa,” demikian penjelasan Lasky.
Lasky menggunakan teleskop surya untuk menangkap rekaman itu. Rekaman terungkap saat para ahli cuaca luar angkasa mengawasi “bintik matahari besar”.
Bagian yang tidak stabil di permukaan matahari langsung menghadap ke Bumi sehingga apabila meledak bisa melemparkan jilatan api matahari ke arah kita.
Suar matahari diperkirakan belum terjadi. Namun demikian, hal itu mungkin terjadi apabila bintik matahari terus tumbuh dan berperilaku cenderung tidak stabil.
Pada 2012, Tornado yang sangat hebat menyapu permukaan matahari dan berhasil terekam oleh satelit milik NASA, yakni Solar Dynamics Observatory (SDO).
Video hasil tangkapan SDO menunjukkan bahwa Plasma Tornado menyapu permukaan matahari dalam rentang waktu hampir 30 jam, berkisar 7-8 Februari 2012.
BACA JUGA:
- Kehidupan Alien Terdeteksi Teleskop China, Apa Kata Peneliti
- Seram! Thailand Gunakan Gadis 3D Virtual dari Wajah 1 Juta Korban DBD
Terry Kucera, pakar fisika Matahari NASA, menyatakan bahwa ukuran plasma itu hampir menyamai Bumi dan berputar dengan kecepatan 480 kilometer per jam.
“Suhunya sekitar 15.000 derajat Fahrenheit (sekitar 8300 derajat Celsius),” kata Kucera. Suhu itu tak seberapa dibanding suhu korona yang bisa jutaan derajat Celsius.