Telset.id, Jakarta – Sebuah penelitian menunjukkan seperti apa pnampakan Bumi saat tak dapat mempertahankan data digital. Konten digital berada di jalur sama dengan setengah massa Bumi pada 2245.
Penelitian terbaru oleh Dr Melvin Vopson, dosen senior di Universitas Portsmouth di Inggris, menyoroti fisika pembuatan informasi dan tuntutan penyimpanan data digital dalam jumlah cukup besar.
“Dengan asumsi tren pertumbuhan konten digital yangi terus berlanjut, dunia akan mencapai titik singularitas dalam hal informasi digital maksimum yang disebut bencana informasi,” begitu tulis Vopson.
Dikutip Telset.id dari New York Post, Jumat (14/8/2020), bencana informasi akan menambah tantangan global yang ada, seperti iklim, lingkungan, populasi, pangan, kesehatan, energi dan keamanan.
{Baca juga: Astronot Rekam Video Komet Neowise Melayang di Atas Bumi}
Studi tersebut meneliti pertumbuhan “luar biasa” dari bit digital, unit yang digunakan untuk mengukur data komputer. Di titik singularitas, lebih banyak bit digital yang akan dibuat daripada atom.
“Pada saat yang sama, produksi informasi digital saja akan menghabiskan sebagian besar kapasitas daya planet,” tulis Vopson.
Dengan kepadatan penyimpanan data saat ini, jumlah bit per tahun dan ukuran bit dibanding ukuran atom di tingkat pertumbuhan tahunan 50 persen akan sama dengan jumlah atom di Bumi kira-kira 150 tahun.
Vopson akan memakan waktu sekitar 130 tahun sampai daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan penciptaan informasi digital sama dengan semua daya yang saat ini diproduksi di planet kita.
{Baca juga: Bikin Takjub, Ini Penampakan Foto Bulan Paling Jelas di Dunia}
Yang dimaksud data digital sendiri, dalam teori informasi dan sistem informasi, adalah representasi informasi atau karya yang diskrit dan tidak berkesinambungan. Angka dan huruf merupakan representasi yang umum digunakan.
Data digital dapat dikontraskan dengan sinyal analog yang berperilaku secara kontinu, dan dengan fungsi kontinu seperti suara, gambar, dan pengukuran lainnya. [SN/IF]