Telset.id, Jakarta – Polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri pembunuhan yang terjadi pada 1992 berkat teknologi baru DNA. Pelaku pembunuhan ternyata adalah seorang CEO Silicon Valley, yang terbukti telah membunuh seorang wanita insinyur komputer.
Cemburu buta membuat pelaku mencekik pacar teman sekamar sampai mati. Polisi menyebut ada cinta tak terbalas yang dialami oleh si CEO Silicon Valley itu.
Seperti Telset kutip dari Gizmodo, Rabu (13/7/2022), pelaku sekarang ditahan dan menghadapi tuduhan pembunuhan. Pelaku bernama John Kevin Woodward.
Teknologi baru DNA membantu polisi menangkap Woodward yang kini berusia 58 tahun atas kasus pembunuhan insinyur komputer usia 25 tahun pada 1992.
Woodward ditangkap di bandar udara internasional JFK di New York City, Amerika Serikat, Sabtu (9/7/2022) waktu setempat. Jaksa telah mendakwanya.
BACA JUGA:
- Tes Darah Berteknologi AI Bisa Diagnosis Kanker Paru-paru
- Ilmuwan China Ciptakan Wajah Tiruan Pakai Sampel DNA
Woodward didakwa atas kematian Laurie Houts, mantan karyawan Adobe yang ditemukan tewas di mobilnya di Mountain View, CA, pada September 1992.
Ketika kematian Houts, Woodward adalah teman sekamar pacarnya. Pelaku cemburu buta terhadap Houts. Woodward diketahui suka kepada kekasih korban.
Woodward, yang menjabat sebagai CEO Silicon Valley di perusahaan perangkat lunak Oakland Readytech, sebelumnya sudah dua kali didakwa atas kematian Houts.
Ia melewati dua persidangan, tetapi kasus menggantung. Setelah persidangan kedua, Woodward meninggalkan Amerika Serikat dan memilih hijrah ke Belanda.
“Berkat pembaruan teknologi DNA, pria yang diduga membunuh Houts saat meninggalkan pekerjaan pada 5 September 1992 sekarang ditahan,” bunyi siaran pers.
Pihak berwenang mengatakan bahwa detektif mulai memeriksa kembali kasus Houts pada akhir 2020 dan mengirimkan kembali item terkait untuk dianalisis.
“Selama waktu itu, sampel DNA yang dikumpulkan dari bukti di tempat kejadian kembali cocok dengan milik Woodward,” bunyi siaran pers Polisi Mountain View.
Lebih dari 80 sidik jari laten juga dikumpulkan saat kematian Houts untuk diperiksa ulang, yang menghasilkan lebih banyak kecocokan dengan milik Woodward.
BACA JUGA:
- Teknologi AI Bisa Tangkal Pandemi Virus di Masa Depan?
- Manusia Harus Mengubah DNA untuk Bisa Tinggal di Mars
“Ketika Laurie dibunuh, bukti DNA forensik benar-benar masih dalam masa pengembangan. Tidak seperti saat ini,” kata Rob Baker, Wakil Jaksa Santa Clara County.
Sekarang, ia menyebut, teknologi DNA berkembang luar biasa sehingga polisi berhasil mengungkap misteri pembunuhan dengan pelaku CEO Silicon Valley. [SN/HBS]