Telset.id, Jakarta – Para peneliti menemukan fakta menarik bahwa obat-obatan untuk ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gejala mental bisa membantu mengatasi gejala Alzheimer.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti menganalisis bagaimana obat noradrenergik, yang digunakan untuk pasien ADHD, bisa untuk mengobati gejala Alzheimer.
Telset kutip dari Gadgets360, Minggu (10/7/2022), obat itu menargetkan sistem noradrenergik yang mempunyai lokus coeruleus, bagian kecil dari batang otak.
Organ itu bertanggung jawab atas berbagai fungsi mencakup pembelajaran, perhatian, dan memori, dikendalikan oleh neurotransmitter yang disebut noradrenalin.
BACA JUGA:
- Ilmuwan Obati Alzheimer Tikus Pakai Cahaya dan Suara
- Peneliti Kembangkan Teknologi AI untuk Deteksi Alzheimer
Noradrenalin merupakan jenis sel otak khusus yang mengirim dan menerima pesan. Noradrenalin juga terlibat dalam “respons lari atau lawan” di tubuh kita.
Selain Alzheimer, penyakit lain seperti ADHD atau gejala mental, depresi, serta kecemasan juga mengakibatkan masalah dengan fungsi sistem noradrenergik.
Para peneliti memeriksa 19 penelitian dan memindai data lebih dari 1.800 pasien. Mereka juga mengeksplorasi berbagai jenis obat seperti untuk ADHD.
Berdasarkan hasil penelirian, mereka menemukan pula bahwa obat membantu meningkatkan pemikiran dan pemahaman orang yang menderita Alzheimer.
Namun begitu, obat tersebut tidak efektif dalam meningkatkan kinerja fungsi memori tertentu, fungsi eksekutif, kemampuan visuospasial, atau agitasi.
Obat-obatan itu ternyata bermanfaat dalam memperbaiki kurangnya minat, yang merupakan gejala umum penderita Alzheimer dan dapat memengaruhi kualitas hidup.
Dari obat ADHD, Ritalin bekerja paling efisien memperbaiki kurangnya minat pasien Alzheimer. Studi menyimpulkan, obat noradrenergik bisa mengobati gejala Alzheimer.
Syaratnya, dosis digunakan secara tepat. Meski terbukti berguna untuk meningkatkan fungsi otak, penggunaannya dapat membawa beberapa efek samping negatif.
Efek samping tersebut seperti kecanduan, masalah jantung. Selain itu, ketika disalahgunakan, obat-obatam bisa mengakibatkan perubahan otak atau gejala kejiwaan.
BACA JUGA:
- Aplikasi Prosit Bisa Bantu Pantau Kesehatan Mental
- Riset: Warganet Indonesia Rentan Kena Kesehatan Mental
Alzheimer adalah penyakit progresif yang menghancurkan memori dan fungsi mental penting lain. Koneksi sel otak dan sel-sel sendiri menjadi merosot dan mati.
Gejala utama Alzheimer berupa hilang ingatan dan kebingungan. Belum ada pengobatan tepat, tapi obat-obatan dan strategi manajemen bisa meringankan gejala.
Survei dari Gerakan Alzheimer Wanita di Klinik Cleveland AS menemukan fakta bahwa sekitar 82 persen perempuan tidak menyadari peningkatan risiko Alzheimer. [SN/HBS]