Telset.id, Jakarta – Rencana sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris akan melepaskan ratusan juta “nyamuk mutan” hasil rekayasa genetika ke Florida, Amerika Serikat. Laporan ini terdengar seperti cerita fiksi ilmiah yang mengerikan, tapi memang benar-bener bakal terjadi di dunia nyata.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Minggu (23/8/2020), meski membayangkannya agak “horor”, namun pelepasan ratusan juta nyamuk ini sudah mendapat restu dari otoritas lokal.
Adalah perusahaan pembasmi serangga bernama Oxitec yang telah menciptakan nyamuk yang sudah dimodifikasi secara genetik, sehingga semua keturunannya akan mati sebelum menetas.
{Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Software Pengenalan Wajah untuk Burung}
Perusahaan AS menamakannya OX5034 dan mendesain sebagai alternatif penyemprotan insektisida untuk membasmi serangga nyamuk tanpa penyemporotan insektisida.
Sebuah rencana untuk melepaskan lebih dari 750 juta OX5034 ke Florida Keys menerima persetujuan Badan Perlindungan Lingkungan AS atau EPA (Environmental Protection Agency) pada Mei 2020, dan juga secara penuh mendapat persetujuan dari tujuh agen Florida pada Juni 2020.
Oxitec memperoleh izin penggunaan eksperimental yang sangat diperlukan untuk melakukan aksi lanjutan. Proyek tersebut telah meminta persetujuan selama lebih dari satu dekade dan sekarang menemui titik terang, setelah mendapat persetujuan dari EPA pada bulan Mei lalu.
Menurut penjelasan resmi Oxitec, nyamuk-nyamuk yang dimodifikasi akan dilepaskan ke Florida selama dua tahun mulai musim panas ini. Dan nanti pada musim panas mendatang, Oxitec juga akan melepas nyamuk jenis serupa di Harris County, Texas, AS.
{Baca juga: Ilmuwan Kenya Punya Cara Ampuh untuk Basmi Hama Belalang}
Kelompok Advokasi Lingkungan Takut
Meski sudah mengantongi izin dari EPA, namun rencana ini bukannya tanpa pertentangan. Masyarakat peduli lingkungan dan kelompok advokasi lingkungan mengecam keputusan tersebut.
“Dengan semua krisis mendesak yang dihadapi bangsa kita dan negara bagian Florida akibat pandemi Covid-19, ketidakadilan rasial, perubahan iklim – pemerintah telah menggunakan pajak dan sumber daya pemerintah untuk percobaan ‘Jurassic Park’,” kata Jaydee Hanson, direktur kebijakan untuk Pusat Pengkajian Teknologi dan Pusat Keamanan Pangan Internasional.
“Apa yang mungkin salah? Kami tidak tahu, karena EPA menolak secara tidak sah untuk menganalisis risiko lingkungan secara serius, sekarang tanpa peninjauan lebih lanjut atas risikonya, eksperimen dapat dilanjutkan,” sambungnya dalam pernyataan resmi organisasi advokasi lingkungan.
Rekayasa genetik serangga nyamuk ini dikembangkan setelah terjadinya wabah demam berdarah yang sangat parah yang menyebar melalui nyamuk di Florida Keys pada 2009 dan 2010.
Karena putus asa untuk mengendalikan situasi, Distrik Pengendalian Nyamuk Florida Keys menghubungi Oxitec untuk mencari solusi, dan perusahaan menanggapi dengan mengusulkan OX513A, nyamuk jantan hasil rekayasa genetika.
Banyak warga Floridia tidak setuju, dan petisi Change.org menentang “nyamuk mutan” ini dengan cepat mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan, dengan penduduk merujuk pada varian hama sebagai nyamuk “superbug” dan “robo-Frankenstein”, tulis CNN.
Sebagai tanggapan, Oxitec mengembangkan OX5034 yang sekarang disetujui, versi 2.0 dari versi aslinya yang diberi nama OX513A, atau mereka sebut sebagai “nyamuk ramah”.
CEO Oxitec Grey Frandsen berdalih, bahwa untuk memenangkan perang yang berkembang melawan nyamuk yang menyebarkan penyakit, membutuhkan teknologi baru yang aman.
“Tujuan kami adalah secara efektif dan berkelanjutan mengendalikan nyamuk penyebar penyakit ini tanpa dampak berbahaya terhadap lingkungan dan tanpa operasi yang rumit dan mahal,” kata Grey Frandsen dalam pernyataannya pada Mei lalu.
“Potensi teknologi kami untuk melakukannya tidak tertandingi, dan persetujuan EPA ini akan memungkinkan kami mengambil langkah pertama untuk menyediakannya di AS,” sambungnya. [SN/HBS]