Telset.id, Jakarta – Para peneliti baru-baru ini menemukan satu planet berbeda yang dikenal sebagai TOI-561 b, mengorbit sistem bintang TOI-561, dan berusia 10 miliar tahun. Ukurannya 50 persen lebih besar ketimbang Bumi.
TOI-561 b membutuhkan separuh waktu untuk mengorbit bintang mengingat kedekatan keduanya. Menurut laporan New York Post, planet berbatu yang mengorbit TOI-561 tersebut adalah yang tertua yang pernah ditemukan.
Dikutip Telset, penulis utama studi , Lauren Weiss, mengatakan bahwa keberadaannya menunjukkan bahwa alam semesta telah membentuk planet berbatu hampir sejak terbentuk 14 miliar tahun lalu.
Mengingat kedekatannya dengan TOI-561, yang ditemukan oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite NASA, TOI-561 b memiliki perkiraan suhu permukaan rata-rata lebih dari 2.000 derajat Kelvin atau 3.140 derajat Fahrenheit.
{Baca juga: Mahasiswa Astronomi Ini Berhasil Temukan 17 Planet Baru}
Suhu sebesar itu terlalu panas bagi TOI-561 b untuk menjadi tuan rumah kehidupan. Namun, pada masa lalu, TOI-561 b mungkin berpotensi memiliki kehidupan. Para peneliti percaya planet tersebut sama padatnya dengan Bumi.
“Sungguh mengejutkan karena Anda berharap kepadatannya lebih tinggi. Semua sesuai anggapan bahwa planet itu sangat tua,” kata astrofisikawan planet UC Riverside dan rekan penulis studi Stephen Kane secara terpisah.
TOI-561, yang memiliki setidaknya dua planet lain yang mengorbit, adalah bagian dari kelompok bintang yang dikenal sebagai “cakram tebal galaksi,” yang secara kimiawi berbeda tetapi tidak memiliki unsur berat seperti besi.
Saat menemukan lebih banyak eksoplanet, para peneliti terus mempelajari lebih banyak tentang massa dan radiusnya. Informasi tentang interior planet memberi gambaran apakah permukaan planet dapat dihuni kehidupan.
NASA Temukan Planet Baru Layak Huni
Sebelumnya, dengan menggunakan data yang dianalisis ulang dari teleskop luar angkasa Kepler, sekelompok ilmuwan NASA juga telah menemukan planet baru ekstrasurya seukuran Bumi yang mengorbit di zona layak huni.
Untuk keperluan misi badan antariksa, zona layak huni berarti area di sekitar bintang di mana sebuah planet dapat mendukung air. Kawasan tersebut berpotensi untuk mendukung bentuk kehidupan lainnya.
Menurut laporan New York Post, ilustrasi NASA menunjukkan seperti apa tampilan Kepler-1649c dari permukaan. Gambar yang dihasilkan ternyata lumayan menakjubkan. Planet baru itu ditemukan ketika para ilmuwan memeriksa pengamatan yang lebih tua dari Kepler, yang pensiun pada 2018. [SN/IF]