Telset.id – “Neraka” nan jauh dengan permukaan tertutup lava berkobar api akan dilihat sekilas oleh para ilmuwan untuk kali pertama. Planet Neraka yang mengerikan itu bernama 55 Cancri e.
NASA mengatakan, Teleskop Luar Angkasa James Webb beberapa minggu lagi akan mengungkap 55 Cancri e atau juga berjuluk Bumi super-super panas.
55 Cancri e berjarak sekitar 50 tahun cahaya dari Bumi, kurang 1,5 juta mil dari bintang mirip matahari. Suhu rata-rata api 354 derajat Fahrenheit.
BACA JUGA:
- Geng Alien di Galaksi Bima Sakti Siapkan Serangan Alien ke Bumi?
- NASA Voyager 1 Terima Pesan Aneh, Jangan-Jangan dari Alien?
Menurut laporan New York Post, 55 Cancri e hanya butuh 18 jam untuk mengelilingi bintang atau lebih cepat ketimbang waktu Bumi mengelilingi matahari.
“Dengan suhu permukaan jauh di atas titik leleh mineral pembentuk batuan yang khas, sisi siang hari planet ini tertutup lautan lava,” kata juru bicara NASA.
Bayangkan kalau Bumi jauh lebih dekat dengan Matahari sehingga satu tahun penuh hanya akan berlangsung beberapa jam sehingga gravitasi mengunci.
Telset kutip pada Kamis (2/6/2022), NASA bahkan menggambarkan Bumi super-super panas sebagai tingkatan planet yang tidak seperti di tata surya kita.
“Ia lebih masif dari Bumi meski lebih ringan dari raksasa es seperti Neptunus dan Uranus. Ia terbuat dari gas, batu, atau kombinasi keduanya,” tambah NASA.
“Planet Neraka” itu berukuran antara dua kali ukuran Bumi dan hingga 10 kali massanya. 55 Cancri e awalnya dilihat melalui Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA.
Ilmuwan NASA mengajukan teori bahwa Planet Neraka yang sangat menyeramkan itu memiliki atmosfer dinamis yang memindahkan panas. Ia berotasi menciptakan siang dan malam.
BACA JUGA:
- Ngeri! Asteroid dengan Sebutan “God of Chaos” Menuju Bumi
- NASA “Goda” Alien dengan Kirim Foto Telanjang dan Peta Bumi
“Permukaannya akan memanas, meleleh, bahkan menguap pada siang hari, membentuk atmosfer sangat tipis yang dapat terdeteksi oleh James Webb,” kata NASA.
Pada malam hari, uapnya mendingin dan mengembun, membentuk tetesan lava serta menghujani kembali ke permukaan. Ia menjadi padat lagi saat malam tiba. [SN/HBS]