NASA dan IBM Garap Model AI untuk Aplikasi Cuaca dan Iklim

Telset.id, JakartaNASA dan IBM saat ini sedang bekerja sama menggarap model dasar AI terbaru, yang akan digunakan untuk meningkatkan kinerja aplikasi pendeteksi cuaca dan iklim.

Kedua perusahaan tersebut menggabungkan ilmu pengtahuan dan keterampilan masing-masing di bidang ilmu kebumian dan teknologi kecerdasan buatan untuk model AI tersebut.

Dilansir Telset dari Engadget pada Kamis (30/11/2023), NASA dan IBM mengklaim bahwa model AI baru tersebut akan menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan teknologi yang sudah ada saat ini.

BACA JUGA:

Model AI untuk aplikasi cuaca saat ini seperti GraphCast dan Fourcastnet sudah ada dan bisa menghasilkan prakiraan cuaca lebih cepat daripada model meteorologi tradisional.

Namun, IBM mencatat bahwa ini adalah emulator AI dan bukan model dasar. Seperti namanya, model dasar adalah teknologi dasar yang mendukung aplikasi AI generatif.

Emulator AI dapat membuat prediksi cuaca berdasarkan kumpulan data pelatihan, namun tidak memiliki kemampuan lebih dari itu. Emulator ini juga tidak dapat mengkodekan fisika yang menjadi inti prakiraan cuaca, menurut IBM.

NASA dan IBM memiliki beberapa tujuan untuk model dasar mereka. Dibandingkan dengan model saat ini, mereka berharap model ini memiliki aksesibilitas yang lebih luas, waktu inferensi yang lebih cepat, dan keragaman data yang lebih besar.

Tujuan utama lainnya adalah meningkatkan keakuratan perkiraan untuk aplikasi iklim lainnya. Kemampuan yang diharapkan dari model ini mencakup memprediksi fenomena meteorologi, menyimpulkan informasi beresolusi tinggi berdasarkan data beresolusi rendah, dan mengidentifikasi kondisi yang kondusif untuk mecegah hal buruk terjadi.

AI baru ini mengikuti model dasar lain yang dimiliki NASA dan IBM dikerahkan pada bulan Mei. Model kecerdasan buatan ini akan memanfaatkan data dari satelit NASA untuk kecerdasan geospasial, dan ini merupakan model geospasial terbesar pada platform AI sumber terbuka Hugging Face, menurut IBM.

BACA JUGA:

Sejauh ini, model ini telah digunakan untuk melacak dan memvisualisasikan aktivitas penanaman dan pertumbuhan pohon di kawasan menara air, lanskap hutan yang menahan air di Kenya.

Tujuannya adalah untuk menanam lebih banyak pohon dan mengatasi masalah kelangkaan air. Model ini juga digunakan untuk menganalisis pulau dengan suhu yang panas di perkotaan di Uni Emirat Arab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI