Telset.id, Jakarta – General Motors mempersembahkan Cadillac terbang futuristik, kendaraan self-driving latau otonom yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal dan membawa penumpang di atas jalan maupun udara.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset, Rabu (13/1/2021), eksekutif senior GM menggambarkan konsep kendaraan baru tersebut sebagai cara inovatif untuk menata ulang masa depan transportasi pribadi.
{Baca juga: Uber Terpaksa Jual Bisnis Mobil Otonom Senilai Rp 56,5 Triliun}
Cadillac berpenumpang tunggal itu secara teknis dapat melakukan perjalanan dari atap kota ke atap kota lain dengan kecepatan hingga 55 mil per jam. Sistemnya sepenuhnya otonom dan serba listrik dengan daya motor 90kW.
Kendaraan tersebut juga mempunyai paket baterai GM Ultium dan bodi ultra-ringan dengan empat pasang rotor. Cadillac terbang ditampilkan dalam video sebagai bagian dari presentasi oleh Chief Executive GM, Mary Barra.
Tahun lalu, Barra mengungkapkan bahwa GM sedang menjajaki moda transportasi alternatif seperti taksi udara. Konsep diperkenalkan oleh kepala desain GM, Mike Simcoe, yang menyebutnya Cadillac mobilitas udara perkotaan.
“Pesawat ulang-alik” Cadillac otonom, yang dijelaskan dalam video segera tiba, menampilkan siluet kotak yang mengingatkan kita kepada Cruise Origin rancangan tim Simcoe. Kendaraan memiliki pintu geser depan dan belakang.
{Baca juga: Jepang Uji Coba Penerbangan Mobil Terbang}
Cadillac otonom juga mempunyai atap kaca panorama. Kabinnya memiliki tempat duduk seperti ruang santai, ditambah sensor biometrik, kontrol suara, dan pengenalan gerakan tangan. Harga yang dipatok masih dirahasiakan.
Bicara soal mobil otonom, belum lama ini Uber dikabarkan menjual Advanced Technologies Group kepada startup mobil otonom Aurora seharga USD 4 miliar atau sekitar Rp 56,5 triliun. Uber pun kini tak lagi perlu “bakar uang”.
Bersamaan dengan penjualan bisnis mobil otonom dengan harga lebih murah daripada penawaran awal, Uber akan menginvestasikan USD 400 juta atau sekira Rp 5,6 triliun di Aurora, dan berhak mengantongi sekira 26 persen saham.
Uber dan Aurora juga akan menandatangani kesepakatan untuk meluncurkan kendaraan swakemudi di jaringan taksi online Uber. [SN/HBS]