Telset.id, Jakarta – Grab berencana untuk menyediakan layanan taksi terbang di kawasan Asia Tenggara. Bersama dengan startup asal Jerman, Volocopter, taksi terbang Grab tersebut bakal bisa dipesan layaknya transportasi online saat ini.
Kerja sama Grab dengan Volocopter merupakan tanda bahwa startup tersebut melihat potensi pasar yang bagus di kawasan Asia Tenggara.
Apalagi, Grab sendiri merupakan layanan ride-hailing yang populer di Asia Tenggara, dan sudah beroperasi di Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, dan Jepang.
{Baca juga: Taksi Terbang jadi Angkutan Wajib di Olimpiade Paris 2024}
“Kolaborasi ini juga menawarkan potensi untuk kerja sama yang jauh lebih besar yang akhirnya dapat memperluas mobilitas antar moda ke langit,” Florian Reuter, CEO Volocopter, seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Rabu (19/02/2020).
Volocopter sendiri baru-baru ini telah melakukan uji coba helikopter buatan mereka di sebuah konferensi teknologi yang digelar di Singapura beberapa waktu lalu. Taksi terbang Volocopter saat itu berhasil mendarat di di helipad yang disebut sebagai VoloPort.
Uji coba yang dijalankan Volocopter merupakan gambaran bahwa taksi tersebut memang cocok digunakan sebagai transportasi masa depan. Alasannya, kendaraan ini bertenaga listrik dan bisa mendarat di tempat umum seperti lapangan parkir.
{Baca juga: Setelah AS, Taksi Terbang Uber Mengudara di Australia}
Secara tampilan, Volocopter berbentuk seperti telur dengan 18 baling-baling atau rotor. Helikopter ini hanya bisa mengangkut satu penumpang dan satu pilot.
Ke depannya, startup tersebut akan mengembangkan layanan mereka di Singapura. Pada tahun 2035 mendatang, mereka ingin memiliki puluhan VoloPort di seluruh Singapura, masing-masing dengan kapasitas 10 ribu penumpang per hari. (NM/MF)