Telset.id – Teknologi Cellebrite menjadi perbincangan masyarakat karena kemampuannya untuk menyedot data di smartphone atau perangkat elektronik lainnya. Bahkan teknologi ini juga mampu menyedot data walaupun data tersebut sudah terhapus.
Cellebrite atau Cellebrite Universal Forensic Extraction Device (UFED) Touch merupakan penemuan teknologi yang canggih dan banyak digunakan untuk kepentingan perusahaan atau kepolisian.
{Baca juga: 7 Aplikasi untuk Ubah Wallpaper Otomatis di Android, Rekomendasi Terbaru!}
Sudah banyak instansi kepolisian dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang menggunakan teknologi Cellebrite. Walaupun begitu Cellebrite bukan berarti tanpa kontroversi.
Kontroversi muncul karena ada organisasi di Amerika Serikat yang khawatir teknologi tersebut disalahgunakan.
Nah pastinya kalian penasaran dengan teknologi Cellebrite. Untuk itu tim Telset akan memberikan 7 fakta menarik mengenai teknologi sedot data bernama Cellebrite. Yuk disimak!.
7 Fakta Teknologi Sedot Data Cellebrite
Terdapat 7 fakta menarik mengenai teknologi Cellebrite. Fakta-fakta tersebut berkaitan dengan negara asal penemu Cellebrite serta berbagai kontroversi lain mengenai keberadaan Cellebrite.
1. Cellebrite Buatan Israel
Cellebrite UFED Touch dikembangkan oleh perusahaan asal Israel bernama Cellebrite yang dirilis pada tahun 2012. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1999 oleh tiga orang asal Israel bernama Avi Yablonka, Yaron Baratz dan Yuval Aflalo.
Perusahaan ini memang berfokus pada pembuatan hardware dan software untuk kepentingan intelijen. Mereka menyediakan berbagai macam alat yang mampu mengumpulkan, mengenalisa dan mengelola data digital.
Saat ini perusahaan tersebut sudah pindah dan memiliki kantor pusat di Virginia Amerika Serikat. Selain itu perusahaan ini juga sudah memiliki 15 kantor cabang yang tersebar di beberapa negara.
2. Mampu Menyedot Data yang Terhapus
Cellebrite UFED Touch adalah salah satu perangkat yang dibuat oleh Cellebrite. Alat ini dibuat oleh Cellebrite dan sudah dirilis pada tahun 2012. Cellebrite UFED Touch adalah alat yang mampu mengambil data di perangkat elektronik termasuk smartphone.
Ada sekitar 7.900 jenis perangkat yang bisa diambil datanya oleh Cellebrite UFED Touch, termasuk perangkat bersistem BlackBerry, Apple iOS, dan Android. Sedangkan merk ponsel yang bisa dibobol yaitu Samsung, Motorola, Microsoft, Palm, Nokia, Apple, Garmin, Apple dan lain sebagainya.
{Baca juga: Teknologi eSIM Diprediksi Kian Populer di Tahun 2027}
Semua data yang di smartphone termasuk data yang tersembunyi atau sudah dihapus, bisa disedot dan diambil kembali melalui perangkat Cellebrite UFED Touch. Semua data tersebut dapat disedot untuk kepentingan penyelidikan polisi atau kepentingan lainnya.
Cellebrite UFED Touch juga didukung oleh aplikasi pendukung. Aplikasi tersebut nantinya akan menganalisa mengenai data-data yang disedot oleh perangkat Celebrite UFED Touch.
3. Muncul di Persidangan Kasus Jumhur Hidayat
Cellebrite sendiri heboh diperbincangkan oleh masyarakat usai perangkat tersebut muncul di persidangan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Jumhur Hidayat pada Senin (05/04/2021), di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pada persidangan tersebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi ahli yang merupakan ahli digital forensik dan pegawai Mabes Polri Muhammad Asep Saputra. Di depan hakim Asep menyatakan bahwa Mabes Polri menggunakan Cellebrite untuk menyedot data di ponsel Jumhur Hidayat
Polisi menggunakan alat Cellebrite UFED Touch untuk menyedot data dan menggunakan aplikasi pendukung untuk menganalisa data tersebut. Data yang dianalisis polisi untuk menjadi data pendukung dalam penyelidikan kasus ini.
4. Kontroversi di Amerika Serikat
Cellebrite UFED Touch sendiri bukan berarti luput dari kontroversi. Alat buatan Israel tersebut sempat mendapat protes dari kalangan aktivis di Amerika Serikat yakni dari organisasi American Civil Liberties Union (ACLU).
Para aktivis tersebut protes karena menduga jika perangkat tersebut disalahgunakan oleh Polisi Negara Bagian Michigan Amerika Serikat. Mereka menduga jika polisi disana menggunakan Cellebrite UFED Touch untuk mematai-matai warga secara ilegal.
Walaupun kontroversial sebenarnya Cellebrite UFED Touch telah berhasil membantu FBI untuk menyelidiki kasus penembakan di San Bernardino, California, Amerika Serikat. FBI berhasil menyedot data iPhone 5C milik tersangka Syed Rizwan Farook.
5. Digunakan Banyak Perusahaan dan Kepolisian
Teknologi Cellebrite banyak digunakan oleh berbagai jenis perusahaan di dunia. Kebanyakan perusahaan yang menggunakan Cellebrite berasal dari perusahaan perbankan, perusahaan perangkat lunak, telekomunikasi, sampai perusahaan farmasi.
Selain itu instansi kepolisian juga menggunakan Cellebrite. Kabarnya Cellebrite telah digunakan di 25 negara di Eropa, 20 kota di Amerika Serikat serta 10 kota lainnya di seluruh dunia.
6. Digunakan Puslabor Mabes Polri
Kepolisian Indonesia melalui Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri juga menggunakan alat tersebut. Teknologi Cellebrite dipakai untuk membantu Polri dalam menyelidiki berbagai kasus kejahatan.
Biasanya polisi menggunakan Cellebrite untuk mengambil data-data di ponsel untuk kemudian dianalisis agar dapat mengurai benang merang sebuah tindak kejahatan.
{Baca juga: 7 Aplikasi Kloning Terbaik Android, Bisa Kloning Akun WA}
Teknologi ini sangat penting mengingat smartphone adalah perangkat yang kompleks dan mampu menyimpan banyak data.
7. Dijual di eBay
Terakhir pada tahun 2019 Cellebrite menjadi perbincangan karena Forbes menemukan bahwa Cellebrite UFED Touch dijual bebas di eBay. Harganya mulai dari USD 100 atau Rp1,4 juta hingga USD 6.000 atau Rp87,3 juta.
Kasus ini sempat ramai diperbincangkan karena Cellebrite UFED Touch adalah perangkat yang berbahaya jika disalahgunakan.
Ketika itu Cellebrite langsung bereaksi dan meminta kepada pembeli yang telah memiliki Cellebrite UFED untuk menjual kembali ke Cellebrite agar tidak disalahgunakan.
Demikian mengenai 7 fakta terkait teknologi Cellebrite. Semoga informasi ini bermanfaat khususnya bagi kalian yang menyukai teknologi-teknologi canggih dari berbagai negara. [NM/HBS]