Telset.id, Jakarta – Tahun 2020 sudah kita tinggalkan, dan kini masuk ke tahun 2021. Di sepanjang tahun 2020 lalu, banyak berita teknologi menarik dan viral yang mewarnai industri teknologi.
Memasuki 2020, ranah teknologi turut terdampak pandemi virus corona yang merebak di seluruh dunia dan menginfeksi puluhan juta orang serta menewaskan hampir dua juta jiwa.
Banjir berita teknologi terjadi pada 2020, tetapi begitu mudah terlewatkan. Padahal, ada duel panas yang melibatkan banyak pihak. Telset menyusun 10 berita menarik seputar teknologi sepanjang 2020.
10 Berita Teknologi Paling Menarik di 2020
Pandemi Covid-19 tidak lantas membuat geliat industri teknologi berhanti total. Ada banyak sekali peristiwa menarik yang terkait dengan teknologi di sepanjang tahun 2020 lalu.
Tapi kali ini, kami hanya pilihkan 10 berita menarik seputar teknologi yang terjadi di sepanjang tahun 2020. Simak ulasannya berikut ini:
10. Dominasi Amazon
Pandemi Covid-19 memaksa banyak negara melakukan penguncian guna menekan penyebaran virus. Orang-orang pun menjadi lebih bergantung kepada pengecer online untuk pembelian aneka barang.
Amazon, yang menjadi bagian penting kehidupan mayoritas orang, kebanjiran order kertas toilet dan pembersih tangan. Amazon sampai mempekerjakan lebih dari 375 ribu orang untuk memenuhi permintaan.
Pada kuartal III-2020, Amazon membukukan laba USD 6,3 miliar atau sekitar Rp 89 triliun! Pedagang online selain Amazon, semial Fresh Direct dan Instacart, juga mengalami lonjakan permintaan cukup besar.
9. Teknologi dan Black Lives Matter
Pembunuhan George Floyd, warga kulit hitam oleh polisi Amerika Serikat, memicu debat internasional soal keadilan rasial. Aksi protes meletus di berbagai wilayah, terutama di Negeri Paman Sam.
{Baca juga: Suarakan #BlackLiveMatters, Netizen “Demo” Tewasnya George Floyd}
Namun, peran canggung dimainkan oleh Facebook dan Google dalam mengorganisir demonstrasi. Padahal, perusahaan teknologi lain ikut serta dalam gerakan Black lives Matter untuk mempertegas sikap.
8. Peretasan Masif di Pemerintah AS
Peretasan di pemerintah Amerika Serikat terjadi masif, menyasar Departemen Keamanan Dalam Negeri, Negara Bagian, Departemen Perdagangan dan Perbendaharaan, serta Institut Kesehatan Nasional.
Malware yang dikirimkan melalui pembaruan yang dikompromikan dari penyedia layanan perangkat lunak TI SolarWinds menyerang Microsoft, yang mengidentifikasi lebih dari 40 pelanggan sebagai target.
7. Perang Layanan Streaming
Pandemi Covid-19 memaksa orang-orang melakukan karantina mandiri di rumah. Guna membunuh bosan, mayoritas orang mencari hiburan, khususnya film. Layanan streaming pun menjadi pilihan favorit.
Netflix langsung bergerak cepat dengan menebar program serta memperbanyak tayangan baru. Demikian pula Disney+, yang memperkuat posisi dengan menawarkan layanan tanpa biaya tambahan.
6. Trump vs Perusahaan Teknologi
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memiliki hubungan cinta-benci dengan perusahaan teknologi. Pemasok telekomunikasi China, Huawei, harus menanggung beban penuh kemarahan Trump.
Trump juga menjadikan TikTok sebagai pesakitan. Menurut Gedung Putih, layanan video pendek buatan korporasi China itu menimbulkan risiko keamanan bagi data-data privasi warga Amerika Serikat.
{Baca juga: Donald Trump Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk TikTok}
Juli 2020, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mewajibkan TikTok untuk menjual operasional ke perusahaan Amerika Serikat. Oracle mendapat restu Trump. Tapi, pilpres mengubah semuanya.
5. Facebook dan Twitter Proaktif
Ketika Presiden Donald Trump memposting tulisan tuduhan penipuan pemilih di media sosial, Facebook dan Twitter memasang label yang menunjuk ke sumber informasi pemilu yang lebih akurat.
{Baca juga: Facebook, Twitter Dkk Hapus Postingan Hoax Trump Soal Corona}
Facebook dan Twitter juga mencoba menekan informasi salah serta semakin agresif melarang kelompok konspirasi seperti QAnon. Namun demikian, tidak jelas seberapa efektif kebijakan keduanya.
4. Zoom Populer
Sejak pandemi Covid-19, rapat tatap muka seketika digantikan oleh konferensi video. Dan, tidak ada layanan yang langsung populer seperti Zoom. Akses pengguna ke layanan Zoom pun langsung naik 2.000 persen.
{Baca juga: Dampak Work From Home, Pengguna Zoom Tembus 300 Juta}
Namun, kemudian muncul fenomena Zoom-bombing sehingga mendorong Zoom untuk membeli perusahaan keamanan. Sampai pengujung 2020, Zoom masih menjadi andalan orang-orang untuk komunikasi.
3. Negara vs Perusahaan Teknologi
Pada akhir tahun, eksekutif teknologi muncul di hadapan Kongres dengan frekuensi cukup sering. CEO Alphabet, Facebook, Apple, dan Amazon pun dipanggil untuk membenarkan kekuatan besar yang dimiliki.
Di lain sisi, Uni Eropa agresif dalam mengenakan denda dan menetapkan peraturan. Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan pengawasan industri teknologi kendati era pemerintahan Trump berganti.
Federal Trade Commission dan 48 jaksa agung akan mengekang kekuasaan Facebook dengan mengupayakan pembubaran. Bahkan, Apple menghadapi kritik atas kekuatan di layanan aplikasi App Store.
2. Misinformasi Merebak
Jejaring sosial memang lebih proaktif dalam memerangi misinformasi. Namun, teori konspirasi tak berdasar, tipuan, dan potongan disinformasi lain tetap saja berkembang biak secara online dan membahayakan.
Beberapa orang begitu yakin bahwa konektivitas 5G menyebarkan virus corona. Sebagian oknum sampai membakar peralatan seluler dan menyerang para teknisi. Tak sedikit menara seluler menjadi korban.
1. Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan Moderna menggunakan molekul yang dikenal sebagai Messenger RNA atau mRNA, seperti sekumpulan instruksi yang digunakan sel manusia untuk membangun protein.
Dua vaksin berisi instruksi itu, menipu sel untuk menghasilkan fragmen virus corona yang tidak berbahaya. Tubuh mengenali fragmen, menghasilkan antibodi dan memberikan kekebalan tahan lama.
{Baca juga: Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer Terbukti 90 Persen Efektif}
Nah, itu tadi 10 berita seputar teknologi yang paling ramai dibicarakan di sepanjang tahun 2020 lalu. Semoga di tahun 2021, situasi akan menjadi lebih baik, dan pandemi Covid-19 bisa segera teratasi. Selamat Tahun Baru 2021! [SN/HBS]