Telset.id, Jakarta – Sebuah hasil penelitian menarik dirilis para peneliti NASA, yang menyebutkan bahwa ada sekitar 300 juta planet yang bisa mendukung kehidupan manusia membangun koloni baru.
Kalau muak dengan drama perubahan iklim, pemilihan presiden, dan ancaman perang nuklir, Anda bisa pergi dari Bumi dan tinggal di satu dari sekitar 300 juta planet di luar angkasa.
Menurut data terbaru yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler Badan Penerbangan dan Antariksa, terdapat lebih kurang 300 juta planet di luar angkasa yang bisa mendukung kehidupan manusia.
Antara 2009 dan 2018, Kepler menjelajahi galaksi kita untuk mencari eksoplanet, khususnya yang berbasis batuan seukuran Bumi yang mengorbit bintang seperti matahari dan berada di jarak hampir sama.
{Baca juga: NASA Daratkan Pesawat di Asteroid, Melihat Ada Kehidupan}
Kepler mengungkap potensi miliaran planet di Bima Sakti di luar sembilan planet di tata surya kita. Kepler juga mengirimkan gambar planet biru-hijau lain dengan potensi untuk mendukung kehidupan.
Kini, analisis terbaru dari temuan teleskop memberikan gambaran lebih akurat tentang dunia layak huni. Para peneliti NASA percaya 50 persen bintang mirip matahari memiliki planet terestrial dengan potensi air.
“Kepler sudah memberi tahu kami bahwa ada miliaran planet. Sekarang, kami tahu bahwa sebagian besar planet itu mungkin berbatu dan dapat dihuni,” terang penulis utama studi bernama Steve Bryson.
Seperti dikutip Telset dari New York Post, Minggu (8/11/2020), tujuan para peneliti melakukan studi adalah menetapkan persamaan yang lebih menyeluruh untuk menentukan kelayakhunian eksoplanet.
{Baca juga: Peneliti Temukan Sumber Air di Mars, Bukti Ada Kehidupan}
“Kami selalu tahu mendefinisikan kelayakan hanya dalam hal jarak fisik planet dari bintang. Tidak terlalu panas atau dingin membuat kami membuat banyak asumsi,” kata rekan penulis, Ravi Kopparapu.
Sebelumnya, sebuah pesawat ruang angkasa milik NASA pada Selasa (20/10/2020) waktu setempat mendarat di asteroid yang diyakini para ilmuwan ada tanda-tanda kehidupan.
Pesawat mendarat di asteroid ini bernama OSIRIS-Rex tersebut berhasil mendarat di asteroid berjuluk “Bennu” lebih dari empat tahun setelah diluncurkan dari Bumi.
Mesin seukuran van secara cepat berhasil memenuhi misi utamanya mengumpulkan hampir dua ons sampel. “Kami melakukan perencanaan lebih dari satu dekade,” kata Dante Lauretta, penyelidik utama misi.
Ia menambahkan, tim sangat gembira atas keberhasilan upaya pengambilan sampel tersebut. NASA mengonfirmasi pendaratan sekitar pukul 18.10 menggunakan animasi CGI untuk menunjukkan OSIRIS-REx. [SN/HBS]