Satelit Tangkap Momen saat Badai Laura Hantam Louisiana

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – GOES-16 atau Geostationary Operational Environmental Satellite milik NASA merekam momen saat Badai Laura menghantam di dekat Cameron, Louisiana, Kamis (27/08/2020), pukul 01.00 waktu setempat.

Menurut laporan lembaga terkait, Badai Laura juga menerjang kawasan Texas. Badai Laura “mengamuk” dengan kecepatan angin hingga 150 mil per jam. Para peneliti pun menyebutnya sebagai monster Kategori 4

GOES-16, yang dioperasikan oleh NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration, menangkap mata raksasa spiral yang mendarat pada pukul 01.00 waktu setempat di dekat Cameron, 30 mil sebelah timur Texas.

{Baca juga: Bintik Merah Besar Jupiter Misterius Kok Menyusut?}

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Sabtu (29/08/2020), Badai Laura yang muncul pada Kamis dinihari di Louisiana dan Texas adalah yang paling kuat yang melanda Amerika Serikat sepanjang tahun ini.

Beberapa jam kemudian, Pusat Badai Nasional mengatakan bahwa Badai Laura melemah menjadi Kategori 2 saat bergerak lebih dalam ke pedalaman di Louisiana. Pada momen tersebut, kecepatan angin maksimum 110 mph.

Peramal cuaca mengatakan, Badai Laura berpusat sekitar 45 mil utara-barat laut Danau Charles dan bergerak ke utara dengan kecepatan 15 mph. Mereka memperingatkan bahaya gelombang badai, angin kencang, dan hujan lebat.

Laporan Pusat Badai Nasional menegaskan, Badai Laura mematikan berpotensi membawa air setinggi 20 kaki di beberapa wilayah. Ada pula gelombang berkecepatan 40 mil ke pedalaman garis pantai dan banjir tidak akan segera surut.

Perubahan Iklim Bikin Badai Makin Ganas

Para peneliti di University of Wisconsin Madison dan National Oceanic and Atmospheric Administration menjabarkan bukti jelas kalau perubahan iklim membuat badai makin kuat.

“Tren mengarah ke badai yang lebih kuat sepertinya cukup signifikan. Perubahannya sekitar delapan persen per dekade,” kata Jim Kossin, penulis studi yang diterbitkan dalam Proceedings of National Academy of Sciences.

Dengan kata lain, ia menegaskan bahwa selama masa hidupnya badai delapan persen lebih mungkin menjadi badai besar dalam dekade ini dibandingkan dengan dekade terakhir.

Peningkatan delapan persen dalam kemungkinan badai besar yang merusak berdasarkan dekade ke dekade benar-benar signifikan. Artinya, ke depan, kita akan melihat badai kolosal setiap tahun dan berpotensi kategori tinggi.

{Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Angin Topan Semakin Kuat}

Seperti yang telah diperingatkan oleh para ilmuwan selama beberapa dekade, badai yang lebih kuat masih dianggap sebagai akibat langsung dari kenaikan suhu lautan karena ada proses pemanasan global buatan manusia.

Lonjakan suhu air memudahkan badai tropis terbentuk. Saat bergolak, mereka semakin didorong oleh perubahan iklim. Ketika badai tropis melanda masyarakat pesisir dengan kekuatan penuh, tidak ada yang bisa dilakukan. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI