Telset.id, Jakarta – Dituduh mengancaman keamanan nasional di negara-negara bagian, Huawei masuk “Daftar Hitam” Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS). Huawei pun tak bisa mengakses rantai pasokan dari perusahaan AS. Meski begitu, Qualcomm tetap suplay komponen ke Huawei demi uang.
Beberapa perusahaan AS yang harus memutuskan hubungan dengan Huawei adalah Google, Intel, Qualcomm, dan Micron. Padahal, secara keseluruhan, tahun lalu Huawei menghabiskan USD 11 miliar untuk membeli komponen dan perangkat lunak dari perusahaan AS.
{Baca juga: Bos Huawei Disidang dengan Kaki Diikat Alat Pemantau}
Namun, ada kabar bahwa Qualcomm tak ingin kehilangan pemasukan dari Huawei. Muncul informasi, Qualcomm melanjutkan pengiriman komponen ke Huawei. CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan kepada Caixin.
Ia menyatakan bahwa perusahaan mengirimkan komponen ke Huawei. Akan tetapi, seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Minggu (29/9/2019), suku cadang perangkat elektronik yang disetor oleh Qualcomm ke Huawei tidaklah yang masuk daftar larangan otoritas AS.
Mollenkopf menambahkan, Qualcomm ingin mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Huawei meski akan tergantung kepada kemurahan hati Presiden AS, Donald Trump. Sayang, sampai berita ini dipublikasikan, pihak Gedung Putih belum memberikan komentar.
Meski tidak diketahui secara pasti komponen apa yang dikirim oleh Qualcomm, Huawei telah menggunakan chipset Snapdragon di beberapa smartphone model non-unggulan. Huawei mendesain sendiri chip Kirin yang diproduksi oleh perusahaan TSMC.
{Baca juga: Karyawan Huawei Diteror Agen FBI?}
Beberapa desain yang digunakan untuk chip tersebut dilindungi lisensi dari Holdings ARM Inggris. Holdings ARM Inggris menggunakan teknologi AS dan mengumumkan pada Mei 2019 lalu bahwa perusahaan telah bulat memutuskan hubungan dengan Huawei. [SN/HBS]
Suara: PhoneArena