Investasi Capai Rp 8 Triliun, Proyek Satria Resmi Dimulai

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT
Table of contents

Telset.id, Jakarta – Proyek kontruksi satelit multifungsi Satelit Republik Indonesia (Satria) resmi dimulai. Proyek ini memakan biaya investasi mencapai USD$ 550 juta atau Rp 8 triliun dan dikerjakan oleh PT Satelit Nusantara 3.

PT Satelit Nusantara 3 merupakan perusahaan konsorsium antara PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Thales Alenia Space dari Prancis.

{Baca juga: Peluncuran Satelit Satria Masih Tunggu Sumber Dana}

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso mengatakan bahwa investasi ini didapat dari pinjaman kredit luar negeri atau export credit dari Prancis dan China.

Menurut informasi, export credit dari Prancis dan China sebanyak USD$ 425 juta atau Rp 6,3 triliun. Sisanya USD$ 125 juta atau Rp 1,8 triliun merupakan modal perusahaan.

“Seluruh dana sekitar USD$ 550 juta dollar atau sekitar Rp 8 triliun dimana USD 425 juta merupakan pinjaman sindikasi dari export credit Prancis dan Beijing (China). Sisanya modal sendiri,” kata Adi Rahman saat peresmian proyek pada Kamis (03/09/2020).

Adi menambahkan jika pinjaman dana dari luar negeri memiliki keunggulan yakni bunga lebih rendah dan jangka pengembalian lebih panjang.

“Jangka pengembalian lebih panjang yakni 12 tahun setelah satelit beroperasi,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan jika pembanguna kontruksi Satelit Satria rencananya akan selesai tahun 2023 dan di tahun yang sama satelit tersebut akan diluncurkan.

Satelit akan mengorbit di 146 derajat Bujur Timur (BT) dan peluncuran akan menggunakan roket Falcon 9-5500 dari SpaceX.

{Baca juga: Tahun 2023, Indonesia akan Luncurkan Satelit Satria}

“Peluncuran akan menggunakan roket Falcon 9-5500 dari SpaceX,” tutur Johnny.

Teknologi HTS

Satelit Satria memiliki teknologi very High Throughput Satellite (HTS) berkapasitas 150Gbps atau tiga kali lipat lebih besar ketimbang satelit-satelit nasional lainnya.

Dengan kepasitas yang besar tersebut Satelit Satria akan membantu pemerintah untuk memberikan akses internet yang menjangkau 150 ribu titik di Indonesia.

“Proyek ini akan menghadirkan akses WiFi gratis di 150 ribu titik layanan publik di Indonesia,” ucap Johnny.

Terakhir Johnny mengatakan jika pembangunan Satelit Satria adalah upaya pemerintah untuk mendorong transformasi digital di Indonesia.

“Ini adalah momentum untuk percepatan transformasi digital dan kebangkitan ekonomi digital di Indonesia,” tutup Jonny.

{Baca juga: Kantor Kominfo Ditutup Akibat Covid-19, Layanan Berjalan Virtual}

Perlu diketahui jika penandatanganan kerja sama proyek kontruksi Satelit Multifungsi Satria dilakukan oleh Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso dan  Executive Vice President of Thales Alenia Space, Pascal Homsy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI