CEO Siemens Janji Tidak Ada PHK Karyawan Saat Krisis Corona

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  Siemens tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di tengah krisis ekonomi yang dipicu oleh wabah virus corona. PHK karyawan Siemens tidak menjadi opsi yang dipilih, tapi akan menempuh upaya lain.

Menurut CEO Siemens, Joe Kaeser, langkah-langkah kerja jangka pendek dapat diperpanjang di Jerman. Namun, tidak akan ada PHK karyawan Siemens karena fluktuasi sementara dalam aktivitas.

{Baca juga: Pelacak Ini Bantu Temukan Situs Lab Uji Corona Terdekat}

Seperti dilansir Reuters, Siemens masih harus beradaptasi dengan perubahan struktural. Siemens terus mengikuti perkembangan energi bahan bakar fosil di mana tren bergerak menuju energi terbarukan.

“Saat ini tidak ada pertanyaan ‘kita akan menyelesaikannya bersama’. Saat krisis berakhir dan segala sesuatunya membaik, barulah kita akan menanganinya bersama,” ujarnya, dikutip Telset.id, Minggu (12/4/2020).

Sejauh ini, hanya sejumlah kecil pekerja Siemens di Jerman bekerja dalam waktu pendek. Jumlahnya hanya sekira  1.600 orang dari total 120 ribu orang. Kemungkinan, jumlahnya bakal bertambah seiring waktu.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, bakal ada 25 juta orang terkena PHK jika wabah virus corona tak juga tertangani. Saat ini, kekacauan mulai terlihat jelas di Amerika Serikat (AS) hingga Austria.

{Baca juga: Begini Cara Facebook Bikin Peta Sebaran Corona}

“Tingkat pengangguran di AS dan Eropa naik hingga ke kalangan remaja. Kasus serupa belum pernah terjadi sejak Great Depression,” kata Peter Hooper, kepala penelitian ekonomi global di Deutsche Bank AG.

Sebelumnya, CEO Twitter, Jack Dorsey dikabarkan rela menguras uang di tabungan senilai USD 1 miliar atau sekira Rp 16,2 triliun guna membantu upaya penanganan korban corona. Uang sebanyak itu hanyalah 28 persen dari total kekayaannya.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter, dilansir New York Post, Dorsey mengatakan bahwa uang tersebut akan diambilkan dari penjualan saham di Square. Square adalah layanan keuangan yang didirikannya bersama beberapa rekan.

“Uang senilai itu akan bermanfaat bagi Twitter maupun Square dalam jangka panjang,” kata Dorsey tentang keputusannya memberikan hampir sepertiga kekayaan guna penanganan Covid-19. Uang akan disumbangkan melalui dana amal.

{Baca juga: Bos Twitter Kuras Tabungan Rp 16,2 Triliun untuk Korban Corona}

“Setelah kami berhasil melucuti pandemi ini, fokus akan beralih ke kesehatan dan pendidikan anak perempuan korban corona,” imbuh Dorsey, merujuk kepada gagasan untuk menciptakan pendapatan dasar universal bagi semua warga negara.

Dorsey, yang selama bertahun-tahun merahasiakan upaya sosial di berbagai bidang, mengatakan bahwa semua sumbangan ke maupun dari dana tersebut dapat dilihat oleh publik melalui dokumen terbuka. Semua demi keterbukaan. [SN/HBS]

 

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI