Telset.id, Jakarta – Perusahaan Stratolaunch menciptakan sejarah baru. Perusahaan yang didirikan oleh mending Paul Allen ini berhasil menerbangkan pesawat terbesar di dunia, Scaled Composites Startolaunch untuk pertama kalinya.
Dilansir telset.id dari Engadget pada Minggu (14/04/2019), pesawat yang ditenagai dua roket ini lepas landas dari Mojave Air and Space Port, Amerika Serikat pada Sabtu (13/04/2019).
Pesawat raksasa yang mengudara tepat pukul 10:00 ini terbang sekitar 2,5 jam, di ketinggian maksimum 17.000 kaki atau 5,1 kilometer di atas permukaan laut.
Pesawat Startolaunch memiliki bentang sayap sebesar 117,3 meter dan berat 226. Pesawat ini merupakan visi mendiang Paul Allen ketika mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2011.
Ketika itu Allen bermimpi untuk menciptakan pesawat yang bisa bersaing dengan pesawat White Knight Two milik Virgin Galatic. Allen ingin menciptakan pesawat pengantar roket yang mampu mengurangi biaya penerbangan ke luar angkasa dan mampu terbang hingga ketinggian 35.000 kaki atau 10,6 kilometer.
{Baca juga: Co-Founder Microsoft Bangun Pesawat Terbesar, Buat Apa?}
Low approach! #stratolaunch @Stratolaunch @NASASpaceflight pic.twitter.com/HxeUmuxsGX
— Jack Beyer (@thejackbeyer) April 13, 2019
Rencana pembuatan pesawat itu bukan tanpa kendala. Mereka awalnya ingin menerbangkan pesawatnya pada tahun 2016 namun batal karena belum siap. Tahun 2017 mereka mulai melakukan pengujian internal, sebelum pada akhirnya berani melakukan uji coba terbang pada Sabtu kemarin.
The Roc lands safely, bringing to a conclusion the first flight of the worlds largest airplane at #Mojave. #stratolaunch @NASASpaceflight pic.twitter.com/NjCIlga4IY
— D. Stamos/Helodriver (@SpacecoastPix) April 13, 2019
Stratolaunch masih terus dikembangkan untuk mencapai target bisa terbang mencapai orbit. Selain itu pihak perusahaan masih berusaha mencari pelanggan yang mau menggunakan jasa pesawat tersebut.
{Baca juga: Pendiri Microsoft, Paul Allen Tutup Usia Karena Kanker}
Paul Allen sendiri tahun lalu telah meninggal dunia. Salah satu pendiri Microsoft itu meninggal dunia pada Senin (15/10/2018), di usia 65 tahun. Paul meninggal akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin, penyakit semacam kanker getah bening yang telah dideritanya sejak lama.
Menurut Jody Allen, saudara perempuan Paul, sosok Paul merupakan seorang yang luar biasa dan sangat dicintai oleh saudara, dan teman-temannya. Ia menjelaskan, di sela-sela kesibukannya, ia selalu meluangkan waktu untuk keluarga dan teman-temannya.
“Paul adalah individu yang luar biasa di setiap level. Bagi kami, dia adalah seorang saudara dan paman yang sangat dicintai, dan seorang teman yang luar biasa,” katanya mengenang sang kakak. [NM/HBS]
Sumber: Engadget