Telset.id, Jakarta – Bermain gadget secara berlebihan ternyata dapat memberi dampak buruk bagi anak. Sebuah studi menyebut jika terlalu lama menatap layar di gadget seperti smartphone, tablet dan televisi membuat perkembangan otak anak melambat.
Dilansir Telset.id dari Ecowatch pada Sabtu (09/11/2019) penelitian dilakukan oleh Cincinnati Children’s Hospital Medical Center. Mereka membandingkan hasil scan otak dari 47 anak yang berusia 3 hingga 5 tahun. Kemudian peneliti meminta laporan dari orang tua terkait prilaku penggunaan gadget anak-anak tersebut.
Penelitian yang dirilis lewat Journal JAMA Pediatrics menemukan bahwa anak-anak yang bermain gadget lebih satu jam per hari memiliki integritas struktural materi putih yang lebih rendah di bagian otak. Perlu diketahui jika materi putih yang berhubungan dengan keterampilan membaca seperti misalnya pencitraan, kontrol mental dan pengendalian diri.
{Baca juga: Ingin Kurangi Penggunaan Gadget pada Anak? Coba Cara Ini}
Menurut peneliti utama, Dokter John Hutton saluran materi putih adalah jalur untuk komunikasi berbagai bagian materi abu-abu yang biasanya memberi tahu tubuh apa yang harus dilakukan. Saluran materi putih yang kurang berkembang akibat gadget memperlambat komunikasi antara bagian di otak.
“Anak-anak seusia ini, mereka membutuhkan pengalaman manusia agar otak mereka berkembang secara optimal dan memperkuat traktat ini,” kata Dokter Hutton
Dokter John Hutton menjelaskan jika 5 tahun pertama menjadi fase yang penting bagi perkembangan otak anak. Menurutnya pada fase tersebut manusia menyerap semua memori dan bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu dirinya agar orangtua dapat memberikan gadget dengan bijak kepada anak-anak mereka.
{Baca juga: Catat! Ini Pedoman WHO Soal Pemakaian Gadget untuk Anak-anak}
“Kita hanya perlu berhati-hati memastikan anak-anak memiliki akses ke pengalaman interaktif manusia yang sama yang mungkin dibutuhkan oleh otak kita. Ini penting karena otak berkembang paling cepat dalam lima tahun pertama,” tutup Dokter Hutton. [NM/HBS]
Sumber: Ecowatch