Peretas Juga Incar Nomor Pajak Warga AS

Telset.id, Jakarta – Tahun lalu, lembaga pemeringkat kredit Equifax mengumumkan bahwa peretas telah mencuri informasi pribadi untuk 143 juta konsumen di Amerika Serikat (AS). Bahkan, para hacker kini juga mengincar nomor pajak warga AS. Buat apa?

Informasi pribadi yang dimaksud meliputi nama lengkap, nomor jaminan sosial, tanggal lahir, alamat, nomor SIM, serta nomor kartu kredit.

Dilansir dari The Verge, The Wall Street Journal menulis bahwa sebenarnya informasi pribadi milik milik 143 juta orang yang dibobol oleh peretas tak hanya meliputi nama lengkap, nomor jaminan sosial dan lain-lain, tetapi lebih dari itu.

Fakta tersebut terungkap dari sebuah dokumen yang diserahkan ke Komite Perbankan Senat. Dalam dokumen tertulis, peretas mengakses informasi pribadi tambahan di luar apa yang selama ini dilaporkan.

[Baca juga: Waspada! Akun Game Online Dibidik Hacker]

Peretas ternyata juga mencuri nomor pajak ketika orang yang diretas tidak memiliki nomor jaminan sosial, alamat e-mail, kartu kredit, dan SIM.

Pelanggaran besar itu telah mengakibatkan CEO Equifax, Richard Smith, memutuskan mengundurkan diri beberapa minggu setelah memberi penyataan pada September 2017. Pascainsiden tersebut, pengawasan ketat pun langsung dilakukan.

Bahkan, beredar kabar bahwa bank sentra AS atau The Federal Trade Commission (The Fed) mengadakan penyelidikan. Mereka melakukan pula rapat dengar pendapat dengan Kongres.

Sekadar informasi, Equifax adalah satu dari tiga perusahaan pelaporan kredit nasional yang melacak dan menilai sejarah keuangan konsumen AS. Perusahaan itu mendapat pasokan data mengenai pinjaman dan pembayaran kartu kredit serta informasi lain sebagai bagian dari upaya penilaian.

Menurut pengakuan Equifax, antara Mei sampai Juli 2017, telah terjadi peretasan keamanan siber besar-besaran terhadap informasi pribadi warga AS. Equifax berhasil mengetahuinya pada 29 Juli 2017.

[Baca juga: Awas! Hacker Mata-mata Menyusup Lewat Aplikasi Android]

Seketika mendeteksi ada peretasan, Equifax langsung memberitahu sejumlah orang yang terkena dampak. Equifax menyebut bahwa pembobolan data itu harus ditangani secara serius lantaran merupakan yang terburuk sepanjang sejarah. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI