Telset.id,Jakarta – Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) memberi pengumuman terkait virus yang membuat pabrik produksi semikonduktor mereka tidak bisa beroperasi. Ternyata, virus tersebut merupakan varian ransomware WannaCry.
TSMC mengadakan konferensi pers dan menjelaskan temuan mereka. Penyuplai utama untuk Apple itu mengatakan ada kesalahan operasi yang memungkinkan virus masuk ke dalam sistem. Mereka harus menghentikan operasi pabrik pada Jumat (3/8) lalu.
Pada Minggu (5/8), TSMC berhasil memulihkan 80 persen kapasitas produksi pabrik. Mereka menyebut bahwa serangan tersebut akan membuat mereka mengalami kerugian sebesar tiga persen dari total pendapatan.
Baca juga: Pemasok Chip Apple Akui Perangkatnya Terinfeksi Virus
TSMC berkata, sistem mereka terinfeksi ketika sebuah tool software yang memiliki virus. Keadaan menjadi semakin buruk karena komputer itu terhubung dengan jaringan. Hal tersebut mendorong komputer untuk terus melakukan reboot.
Menurut laporan ZDNet, virus itu menginfeksi berbagai alat fabrikasi dan sistem otomatisasi serta sistem terkait yang menggunakan Windows 7. Akibar kejadian itu, berbagai alat tidak bisa digunakan.
TSMC berkata, sistem komputer mereka yang memiliki informasi terkait produksi dan data pelanggan tidak terpengaruh oleh virus tersebut. Mereka juga menambahkan, sistem yang terkena virus sudah diperbaiki.
Sebelumnya TSMC menyatakan bahwa sejumlah peralatannya telah terinfeksi oleh virus komputer. Namun, mereka memastikan bahwa masalah tersebut sudah diatasi.
Baca juga: WannaCry dan NotPetya Melemah, Hacker Siapkan Jurus Lain?
Namun, pembuat chip kontrak terbesar di dunia menegaskan bahwa rumor yang beredar mengenai TSMC telah diserang oleh peretas alias hacker tidaklah benar. Mereka mengakui ada dampak infensi virus tersebut yang tidak merata di beberapa produknya.
Sumber: ZDNet