Telset.id, Jakarta – Dunia terus mengalami perubahan dimana bidang usaha dibangun berdasarkan data dan perusahaan yang tidak mampu memahami bagaimana mengembangkan bisnis berdasarkan data akan tertinggal. Industri keuangan, kesehatan, perdagangan, infrastruktur, manufaktur, maupun telekomunikasi bahkan saat ini politik pun bisa mengandalkan data yang kuat dan bisa menjadi pengambilan keputusan yang akurat.
Di era transformasi digital saat ini, sangat jelas bahwa big data merevolusi seluruh area industri mulai dari dalam organisasi hingga customer touch point.
Menyadari akan hal ini, Chief Executive Officer BigJava, Ruli Harjowidianto mengatakan, di era serba teknologi, peran big data sangatlah penting. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat lantaran digunakan untuk berbagai macam industri antara lain kesehatan, retail, periklanan, marketing, telekomunikasi dan asuransi bahkan politik.
Menurutnya Big Data juga bermanfaat di industri kesehatan. Misalkan saja dengan Big Data, pencarian obat untuk suatu penyakit bisa dicarikan dengan mudah dan singkat, dibanding cara konvensional.
“Contohnya ketika seorang peneliti kedokteran mencari obat kanker, tentunya diperlukan riset dan penelitian selama 20 tahun, secara manual. Dia cari obat-obatnya, kemudian dari obatnya itu dilihat gennya seperti apa, apakah dia orang Asia atau bukan. Obat apa yang paling cocok bagi dia,” tuturnya.
“Nah, itu kan bisa dicari secara manual, tapi membutuhkan waktu lama. Dengan adanya analisa Big Data ini kami kumpulkan semuanya, kemudian dipilah-pilah kita bikin algoritma yang akan keluar prediktif analitiknya bahwa ini obat yang tepat untuk menyembuhkan kangker untuk si A,” ujar Ruli Harjowidianto, CEO BigJava dalam pertemuan media terbatas dibilangan Senopati Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Ruli juga menjelaskan, Bigjava hadir untuk melengkapi melengkapi ekosistem digital terutama Big data di Indonesia. Pasalnya menurut pria yang pernah bekerja di Siemens Indonesia ini, ekosistem Big Data yang ada di Indonesia masih menggunakan perusahaan diluar Indonesia.
“Perusahaan lokal yang fokus untuk menggarap sumber-sumber data baru yang sangat besar ini pun masih terbilang minim. Wajar jika saat ini, banyak perusahaan-perusahaan di tanah air masih mempercayakan pengelolaan sumber datanya ke perusahaan analytic luar, bukan perusahaan lokal,” ungkapnya
Ketertarikan Bigjava untuk mengelolah lebih banyak lagi data di tanah air bukan tanpa alasan, pasalnya data yang ada di Indonesia jangan sampai dimiliki perusahaan luar. Untuk itu BigJava blak-blakan mengungkap ketertarikannya untuk mengelola Big Data di tanah air. Tidak hanya di sektor kesehataan dan telekomunikasi, Big Data juga cukup penting bagi pelaku bisnis di sektor migas.
Ruli mencontohkan untuk sektor migas, hasil analisa Big Data bisa dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat kandungan minyak beserta data lokasinya.
Baca Juga : Apple Investasikan Rp 139 Miliar di Pabrik Aluminium Ramah Lingkungan
“Kami memiliki teknologi Geospatial, Geolocation dimana big data yang terkumpul akan kami analisa dulu selanjutnya dibuatkan algoritmanya. Lalu nantinya bisa keluar informasi kandungan migas, masih seberapa banyak dan di mana saja titik-titik lokasinya”, ujar Ruli.
Kelebihan lain dari platform yang dimiliki Bigjava, mempunyai mesin yang bekerja untuk mencari data di internet. Jadi kami analisa semuanya, lebih detail. BigJava enggak cuma menganalisa bahasa Indonesia saja tapi menganalisa bahasa “nyeleneh” yang sudah umum digunakan masyarakat indonesia. (MS)