Jakarta – Tepat seperti yang telah dijanjikan, pada hari ini Senin (4/11) BlackBerry akhirnya mengumumkan telah membatalkan kesepakatan penjualan perusahaan dengan Fairfax Holdings dan juga belum ada kesepakatan penjualan dengan perusahaan manapun.
Selain mengumumkan pembatalan tersebut, BlackBerry juga secara mengejutkan menyatakan telah mencopot Thorsten Heins sebagai CEO. Kabar ini cukup mengejutkan karena sebelumnya tidak pernah ada rumor pergantian orang nomor satu BlackBerry itu.
Hingga kini masih belum ada yang menggantikan posisi Heins. Untuk sementara, BlackBerry telah menunjuk John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry.
Chen adalah mantan CEO Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2010. Namun di tahun 2012, Chen hengkang dan bergabung dengan perusahaan ekuitas swasta bernama Silver Lake sebagai penasehat senior.
Dalam keterangan resminya yang dilansir Reuters (4/11), BlackBerry menyatakan bahwa hanya menginginkan perusahaan terkemuka yang bersedia menjadi investor jangka panjang.
Dewan pimpinan BlackBerry menegaskan bahwa jika hal ini terkait alternatif strategis demi kepentingan terbaik BlackBerry dan konstituennya, termasuk pemegang saham. Sebab nantinya jika proses akuisisi terjadi, maka pembeli harus menyuntikkan uang tunai yang menguntungkan untuk BlackBerry untuk peningkatan posisi kas perusahaan.
“Beberapa pelanggan yang paling penting di dunia bergantung pada BlackBerry dan kami menerapkan perubahan yang diperlukan untuk memperkuat perusahaan dan memastikan kami tetap menjadi mitra yang kuat dan inovatif untuk kebutuhan mereka,” tulis BlackBerry dalam keterangan resminya.
Seperti diketahui, pada September lalu BlackBerry telah menandatangi penjanjian penjualan perusahaan secara tentatif dengan sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings senilai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 54 triliun.
Dalam penawaran itu Fairfax menawarkan kepada para pemegang saham BlackBerry 9 dollar AS secara tunai untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun semuanya tidak terwujud, karena BlackBerry pada hari membatalkan kesepakatan penjualan dengan Fairfax.
Peminat BlackBerry sebenarnya tak cuma Fairfax. Bahkan kesuksesan perilisan BBM untuk Android dan iPhone beberapa waktu lalu telah membuat BlackBerry kebanjiran peminat. Beberapa perusahaan raksasa dikabarkan telah melakukan pembicaraan dengan perusahaan asal Kanada itu untuk mengajukan tawaran pembelian.
Sebut saja seperti Cisco Systems, Google, SAP, Lenovo, Samsung Electronics, LG Electronics, dan Intel Corp. Kabat terakhir malah menyebutkan Lenovo dan BlackBerry telah menandatangani kesepakatan yang tidak boleh diberitahukan kepada pihak lain (non-disclosure agreement).[HBS]