Telset.id, Jakarta – Menurut laporan terbaru Indonesia Mobile Ecosystem Report 2019, bahwa netizen atau pengguna Internet Indonesia rata-rata menghabiskan 3 jam 26 menit per hari untuk mengakses medsos (media sosial).
Mobile Marketing Association (MMA) menyebutkan bahwa pengguna Internet Indonesia Indonesia banyak menghabiskan waktunya untuk berinteraksi secara online dengan mengakses medsos.
Laporan MMA menyebutkan 92% netizen Indonesia rata-rata menghabiskan 3 jam 26 menit per hari untuk mengakses medsos.
{Baca juga: Ini Durasi Ideal Penggunaan Media Sosial Menurut Ilmuwan}
Banyak pertimbangan berbelanja dipengaruhi oleh media sosial, hal ini merupakan alasan pemasaran melalui influencer meningkat dan menjadi sebuah tren.
Konsumen Indonesia lebih memilih pelayanan dan pengalaman dibandingkan produk. Traveling merupakan sektor individual dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, bahkan menghabiskan sekitar 14% pengeluaran.
Pelayanan dalam bidang kuliner merupakan sektor terbesar kedua dengan angka pengeluaran 19%. Menurut bank investasi JP Morgan, Indonesia adalah salah satu pasar perdagangan seluler paling cepat berkembang di dunia, dan bernilai $ 7,1 miliar.
Hal ini memunculkan tren baru, yakni meningkatnya iklan programmatic. Data baru ini mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan daya jangkau pemasaran, para pemasar meningkatkan adopsi periklanan yang dirancang secara khusus atau terprogram.
Hal ini menjadikan pesan yang disampaikan para pemasar sampai ke target khalayak yang diinginkan, di waktu yang tepat dengan konteks yang sesuai, menggunakan pemahaman khalayak dan sarana teknologi.
Pengeluaran untuk periklanan digital tumbuh hingga 19% di tahun 2019, pertumbuhan ini relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan luar biasa hingga tiga digit beberapa tahun yang lalu. Pertumbuhan digital dipimpin oleh video (+33%) dan sosial (+27%).
Sebelumnya, MMA juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi negara adidaya smartphone di tahun 2025, seiring penggunaan layanan berbasis seluler dalam skala global semakin berkembang secara signifikan.
Berdasarkan GSMA Intelligence, di akhir tahun 2018, lebih dari 5,1 miliar orang di seluruh dunia (hampir 67% dari populasi global) terkoneksi dengan smartphone.
Diprediksi pada tahun 2025, 71% dari keseluruhan populasi akan terkoneksi dengan layanan seluler. Indonesia sendiri merupakan negara dengan 97% populasi atau sekitar 171 juta orang merupakan pengguna internet.
Sementara itu, temuan utama Mobile Marketing Association (MMA) dalam Indonesia Mobile Ecosystem Report 2019 adalah tentang dominasi ponsel pintar. Disebutkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan menjadi negara adidaya ponsel pintar.
MMA memprediksi jumlah pengguna smartphone di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 410 juta pengguna, mengikuti China (1469 juta) dan India (983 juta) sebagai tiga besar pasar ponsel pintar secara global.
{Baca juga: Indonesia Negara Adidaya Smartphone di Tahun 2025}
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Global Web Index, hampir 97% pengguna internet di Indonesia menggunakan ponsel pintar untuk terhubung ke web.
Hal menarik lainnya dalam temuan ini adalah soal pergeseran pemilihan layar ponsel. Masyarakat Indonesia disebutkan mulai beralih dari laptop ke ponsel di tahun 2014-2019. Mereka bahkan menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan ponsel dibandingkan dengan negara lain. [HBS]
Saksikan Video “Daftar Negara dengan Internet Tercepat di Dunia”