JAKARTA – Beragam teknologi dikembangkan demi memproteksi data-data penting dari orang yang tidak niat pelaku kejahatan. Hingga kini sejumlah produsen perangkat pintar telah membekali kemampuan mengenali bagian tubuh mulai dari bentuk wajah hingga sidik jari untuk mengunci perangkat pintar.
Bahkan yang terbaru, ilmuwan mengembangkan iris mata sebagai pengganti kombinasi kata sandi. Lebih dari itu, sebuah penelitian terbaru mengungkap adanya kemungkinan menggunakan otak manusia untuk memproteksi data-data penting dalam perangkat pintar seseorang.
Pengujian yang dipimpin oleh Blair Armstron dari Basque Center on Cognition, Brain and Language diketahui otak manusia berpotensi besar sebagai kata sandi yang memiliki akurasi tinggi. Penelitian yang dilakukan di Spanyol ini merekam cara kerja gelombang otak pada sejumlah relawan.
Para relawan ini diminta untuk membaca beragam informasi yang disediakan dan komputer mencatat rekaman kerja otak dalam merespon setiap informasi yang didapatkan. Cara kerja dan respon otak setiap relawan mampu memberikan pola yang berbeda-beda.
Hasilnya, seperti dilansir Newscientist, gelombang pada otak manusia sangat unik karena mampu memberikan reaksi yang berbeda dengan bahasa beragam terhadap berbagai informasi yang masuk.
Gelombang otak para relawan diketahui memiliki tingkat akurasi mencapai 94% saat harus mengidentifikasi beragam informasi yang baru saja dibacanya.
Dengan begitu Armstrong dan tim merasa optimis gelombang otak merupakan salah satu metode paling akurat dalam hal proteksi data.
Meskipun hasil penelitian ini masih memerlukan pengebangan lebih lanjut, namun bukan tidak mungkin jika kedepan pengguna perangkat pintar hanya perlu mengendalikan cara kerja otak mereka.[EA/HBS]