Telset.id, Jakarta – OSIRIS-REx milik NASA telah melakukan banyak pekerjaan dalam waktu sangat singkat, memasuki orbit dan memindai permukaan untuk melihat pemandangan menarik, termasuk asteroid.
OSIRIS-REx milik NASA awalnya tiba di batu ruang angkasa yang dikenal sebagai jalan Bennu pada 2018. Ia memasuki orbit dan memindai permukaan, termasuk menyaksikan asteroid yang dipenuhi puing.
{Baca juga: Lubang Hitam Baru Ditemukan, Jaraknya 30.000 Tahun Cahaya}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Rabu (10/6/2020), puing di permukaan asteroid ternyata lebih banyak dari perkiraan NASA. Menemukan titik halus untuk mendarat jadi tantangan.
Dalam misi OSIRIS-Rex, NASA memang berencana untuk melakukan penyelidikan dengan “menyelam” di asteroid dan mengumpulkan sampel bahan permukaan guna dipelajari kembali di Bumi.
Bagi NASA, memutuskan lokasi pendaratan di permukaan asteroid cukup memerlukan waktu. Sejauh ini, NASA telah memetakan beberapa tempat pengumpulan sampel sebelum mengambil keputusan akhir.
Menurut NASA, OSIRIS-REx sangat dekat dengan situs pengumpulan yang dikenal sebagai Osprey pada akhir Mei 2020. Jaraknya hanya 250 meter dari permukaan berdebu asteroid yang cukup berbahaya.
{Baca juga: Uji Coba Asteroid NASA Bisa Picu Hujan Meteor di Bumi}
Tim telah memilih situs sampel yang disebut Nightingale sebagai tempat pengumpulan utama. Osprey adalah rencana cadangan. Tim OSIRIS-REx membutuhkan peta jelas yang bagus dari area tersebut.
April 2020, tim NASA mengirim pesawat ruang angkasa dengan “menyelam” singkat menuju asteroid sebelum memutarnya kembali. NASA berharap, penyelidikan di permukaan asteroid bisa dilakukan Agustus 2020.
Sebagai informasi, OSIRIS-REx merupakan misi ketiga NASA dalam proyek New Frontier, setelah New Horizons dan Juno. Proyek New Frontier sendiri berfokus pada studi sistem keplanetan, termasuk asteroid.
Meski nama wahana ini mirip seperti mitologi Mesir, OSIRIS-REx sebenarnya adalah singkatan dari Origin, Spectral Interpretation, Resource Identification, and Security-Regolith Explorer). Wahana ini pertama kali diluncurkan pada 8 September 2016.
{Baca juga: Asteroid Seukuran Paus Biru Lintasi Bumi, Bahayakah?}
Tugas utama OSIRIS-REx adalah terbang ke salah satu asteroid dekat Bumi yang memiliki potensi bahaya bagi Bumi, mengambil sampel batuan dan membawanya kembali ke Bumi.
NASA kini sedang mengamati asteroid bernama 101955 Bennu, atau sebelumnya disebut 1999 RQ36 sebagai obyek studi. [SN/HBS]