Jakarta – Setelah resmi menjual bisnis ponselnya ke Microsoft, Nokia langsung mengalihkan perhatiannya ke bidang usaha lain. Salah satu bisnis baru yang dilirik Nokia adalah smart car atau mobil pintar. Bisnis ini dinilai berpotensi akan booming, seiring perubahan teknologi yang cepat dan saling terhubung.
Nokia Growth Partners, perusahaan investasi Nokia, disebutkan siap untuk menginvestasikan USD 100 juta ke perusahaan yang menyiapkan teknologi komunikasi dan komputasi mobil pintar.
Rencana Nokia tersebut diungkapkan oleh Paul Asel, Managing Partner di Nokia Growth Partners di acara Global Mobile Internet Conference pada minggu lalu.
“Kini mobil telah menjadi sebuah platform seperti ketika perangkat ponsel menjadi smartphone dengan aplikasi dan layanan yang dikembangkan di dalamnya,” kata Paul Asel, yang telsetNews kutip dari Bloomberg, Selasa (6/5/2014).
Selain dana investasi USD 100 juta yang siap digelontorkan, Nokia juga memiliki beberapa modal awal yang cukup bagus untuk menjalankan bisnis barunya ini. Seperti divisi Navteq milik Nokia yang akan menyuplai data pemetaan dan navigasi untuk kendaraan.
Nokia juga memiliki Hera, yang siap menyediakan layanan pemetaan untuk smartphone dan tablet, yang saat ini sedang dikembangkan untuk masuk ke platform iOS dan Android. Selain itu, Nokia juga didukung sekitar 6.000 karyawan yang bekerja pada teknologi pemetaan.
Industri otomotif kini mulai bergerak menuju transformasi yang lebih radikal, dimana mobil telah terhubung secara otomatis dengan infrastruktur transportasi kota yang terkoordinasi dengan perangkat komunikasi. “Kami melihat inovasi yang terjadi di seluruh ekosistem otomatis melalui kombinasi mobilitas dan internet,”jelas Asel .
Sementara itu, CEO Nokia, Rajeev Suri, mengatakan bahwa NGP telah secara konsisten memberi kontribusi positif bagi Nokia baik dalam hal inovasi dan finansial.
“Investasi 100 juta dolar ini merupakan bukti kepercayaan Nokia bahwa mobil pintar akan memiliki kesempatan berkembang sehingga NGP merasa perlu untuk melakukan investasi,” ujar pria yang baru ditunjuk sebagai CEO baru Nokia itu.[HBS]