Telset.id, Jakarta – Nilai saham perusahaan teknologi turun paling dalam pada perdagangan awal pekan ini. Penurunan saham dipicu oleh laporan bahwa Amerika Serikat (AS) tengah mempersiapkan pengumuman tarif untuk seluruh produk impor China pada akhir 2018.
Beberapa saham perusahaan teknologi seperti Facebook Amazon, Alphabet, dan Netflix mencetak penurunan signifikan, dan bahkan dinilai salah satu yang terendah.
Dalam dua hari perdagangan saja, nilai saham Facebook, Amazon, Netflix, dan Alphabet kehilangan kapitalisasi pasar hingga USD 200 miliar atau Rp 3.040 triliun.
Rekor tertinggi kapitalisasi Facebook, Amazon, Netflix, dan Alphabet mencapai sekitar USD 2,5 triliun. Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai kapitalisasi empat saham perusahaan teknologi tersebut sebesar USD 1,93 triliun atau turun 22,8 persen dari titik tertinggi.
Pada perdagangan kemarin, saham Facebook turun 2,26 persen ke USD 142,09 per lembar. Sejak awal tahun, harga saham Facebook turun 19,48 persen. Harga saham Amazon turun 6,33 persen dalam sehari, sedangkan harga saham Google anjlok hingga 4,52 persen.
Lebih tragis, harga saham Netflix turun lima persen. Sejak awal tahun, harga saham Amazon masih menguat 31,59 persen. Lebih beruntung, harga saham Alphabet turun 1,77 persen sejak awal tahun. Sementara harga saham Netflix masih melonjak 48,39 persen sejak awal tahun.
“Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global menggantung pasar saham dan korporasi AS,” kata Chad Morganlander, senior portfolio manager Washington Crossing Advisors, seperti dikutip Telset.id dari laporan Reuters, Selasa (30/10/2018).
Morganlander menambahkan, pasar saham biasanya memburuk ketika menghadapi perlambatan pertumbuhan global. “Perusahaan perlu mempersiapkan diri untuk pasar yang lebih defensif hingga ada tanda yang jelas bahwa investor lebih stabil,” tegasnya. [SN/HBS]
Sumber: Reuters