JAKARTA – PT SML Technologies, perusahaan yang bergerak di industri ICT bekerja sama dengan Fakultas Tehnik Electro Universitas Indonesia untuk mengembangkan dan memperkuat bisnis telekomunikasi di masa depan.
Joint innovation research center ini memiliki tujuan sebagai salah satu sarana untuk membangun kultur riset (penelitian) baik bagi PT SML Technologies sendiri maupun untuk Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTE-FEUI).
Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide yang dapat dikomersialisasikan untuk industri terkait dengan bisnis telekomunikasi dan informasi serta membangun environment test untuk teknologi baru.
Shiftyanto, Deputy CEO PT SML Technologies mengatakan bahwa pihaknya sejak awal punya niat untuk creating future. Dan untuk mendukung upaya creating future tersebut, base-nya adalah riset.
“Kami menyadari bahwa selama ini kultur riset di Indonesia masih sangat kurang. Oleh sebab itu, kami berusaha mendorong agar kultur riset ini dapat terus dibangun,” ujar Shiftyanto di Gedung Mochtar Riyadi, Plaza Quantum (MRPQ), Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Dia menambahkan, untuk tahap awal investasi yang disiapkan sebesar Rp 2,5 miliar. Kerjasama ini berlangsung selama 5 tahun. Dalam kerjasama ini, SML Technologies berkontribusi menyediakan sarana penunjang yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
SML juga akan menyediakan staff yang ditugaskan khusus untuk bekerja secara penuh dilingkungan DTE-FEUI dan menyediakan pembiayaan operasional yang diperlukan untuk melakukan penelitian yang dimaksud.
Adapun DTE-FEUI menyediakan fasilitas ruangan bagi SML Technologies untuk menunjang subyek penelitian dengan menyediakan dosen-dosen yang berpengalaman dan ahli di bidangnya.
Selain itu membuka akses kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam program ini bersama-sama dengan SML Technologies.
Gunawan, Kepala Departemen Teknik Elektro UI mengatakan, upaya yang dilakukan SML Technologies sangat baik dalam mendorong budaya riset di Indonesia.
“Diharapkan lebih banyak lagi perusahaan lain yang melakukan hal serupa,” katanya.
Benny Ranti, Ketua Komite ICT KADIN Pusat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, upaya yang dilakukan SML Technologies sangat baik dan perlu dilakukan banyak perusahaan lain di Indonesia.
“Jika dibanding negara-negara lain, misalnya Tiongkok yang fokus di industri hardware, ataupun India yang fokus di industri software, Indonesia ini nggak jelas mau fokusnya kemana?” tandasnya. (MS/HBS)