Media China Sebut Donald Trump Mau “Rampok” TikTok

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Media pemerintah China melancarkan kritik, menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) adalah “negara nakal” karena pendekatan Presiden Donald Trump terhadap aplikasi TikTok. Mereka menyebut praktik itu sebagai “perampokan”.

Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, mencuit tangkapan layar berita utama yang merinci sikap Trump mengenai potensi penjualan TikTok ke Microsoft. “Presiden Trump mengubah AS dari negara hebat menjadi negara nakal,” tegasnya di Twitter.

{Baca juga: Microsoft Segera Akuisisi TikTok dari ByteDance?}

Sekadar informasi, awal pekan ini Trump ingin aplikasi video pendek berbasis di Beijing itu dimiliki oleh “perusahaan yang sangat AS”.

Ia menegaskan, TikTok akan “keluar dari bisnis di AS pada 15 September 2020 jika tidak sepakat terkait penjualan.

Pemerintah AS harus menerima potongan dari penjualan apa pun karena membuat “kemungkinan atas kesepakatan yang terjadi”.

Satu poin lagi, TikTok tidak “memiliki hak apa pun kecuali pemerintah AS memberikannya kepada negara China.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Rabu (5/8/2020), surat kabar Xijin kemudian menerbitkan sebuah cerita dengan tajuk utama yang mengatakan kemungkinan larangan TikTok akan membuat AS menjadi negara pengecut.

TikTok telah menjadi subjek peningkatan pengawasan dari pejabat publik AS atas kekhawatiran pemerintah China bisa memaksa ByteDance untuk menyerahkan informasi sensitif milik pengguna. ByteDance telah menyanggah tuduhan tersebut.

{Baca juga: Riset: Tak Ada Malware dan Transmisi Data Mencurigakan di TikTok}

Pemerintah AS Melarang Tiktok

Larangan TikTok
Donald Trump dan TikTok

Pendiri dan CEO ByteDance mengatakan melalui email internal kepada karyawan bahwa tujuan pemerintah AS bukan untuk memiliki TikTok, tetapi melarang sepenuhnya. Ia menilai, beberapa orang telah salah paham tentang situasi tersebut.

Sebelumnya, Microsoft mengakui berminat untuk akuisisi TikTok. Pengakuan tersebut disampaikan melalui postingan di situs resmi perusahaan. Microsoft kini masih berdiskusi dengan ByteDance.

Microsoft bahkan dikabarkan sudah memberi konfirmasi mengenai rencana akuisisi operasional TikTok di Negeri Paman Sam.

“Diskusi dibangun berdasarkan pemberitahuan yang dibuat oleh Microsoft dan ByteDance kepada Komite Investasi Asing di Amerika Serikat. Kami sedang mengeksplorasi proposal awal ByteDance,” terang Microsoft.

Tak hanya Amerika Serikat, operasional TikTok yang bakal diakuisisi oleh Microsoft juga meliputi Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Kalau ada kata sepakat, Microsoft akan mengoperasikan TikTok di pasar tersebut.

{Baca juga: Fitur TikTok Ini Mudahkan Hacker Curi Data Penting Pengguna}

Dalam skema pembicaraan, jika terjadi kesepakatan, Microsoft sangat terbuka untuk mengundang investor lain asal Amerika Serikat guna berpartisipasi meski secara minoritas dalam pembelian operasional TikTok.

Kesepakatan itu diharapkan bisa segera terealisasi lantaran Presiden Donald Trump sudah bersikukuh untuk melarang TikTok di Amerika Serikat. Trump memberi toleransi waktu selama 45 hari kepada ByteDance. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI